EPISODE 7

7.6K 171 0
                                    

       Andra turun dengan setelan jaz kedokterannya. Hal ini disadari Adistia tetapi gadis itu seolah-olah tidak menyadari keberadaan Andra. Adistia tetap fokus pada masakannya. Ia tidak ingin menemui Andra walaupun pria tersebut tengah duduk di meja makan.

"Bi antarkan makanan ini untuk mas Andra saya mau kebelakang. "

"Baik nona muda. "

         Adistia menuju taman belakang dengan harapan tidak bertemu Andra. Ia masih sakit hati dengan ucapan Andra padanya. Selang beberapa menit ia hanyut dalam lamunannya, Adistia memilih menyibukkan diri dengan merapikan bunga-bunga ditaman.

          Andra sudah selesai sarapan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

          Andra sudah selesai sarapan. Ia ingin menemui Adistia untuk meminta maaf tetapi ia urungkan. Rasa gengsinya ternyata lebih besar. Andra pun hanya memperhatikan Adistia yang tengah memegang setangkai bunga dengan rambut yang tertiup angin menambah kesan cantik dan angun gadis itu. Dalam hati Andra memuji kecantikan istrinya tetapi buru-buru ia tepis ketika mengingat kejadian semalam.

"Tuan muda.. Tuan muda sedang apa disini? " (Tanya bi Murti).

"Tidak bi saya mencari barang tetapi tidak ada. "

"Apa bukan mencari nona muda? "

"Bukan... Saya berangkat bi.. "

"Baik tuan muda hati-hati. "

"Ya bi. "

"Dasar pasti mereka sedang marahan. "

          Selama diperjalanan, Andra kepikiran Adistia terus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

          Selama diperjalanan, Andra kepikiran Adistia terus. Ada rasa bersalah juga ada rada penasaran. Ia menjadi bingung apa yang harus dilakukannya. Disatu sisi ia tidak ingin menyakiti hati Adistia tetapi disisi lain ia merasa kecewa atas perilaku Adistia yang baginya tidak bermoral. Sama hal nya dengan Andra, Gavrila juga tidak fokus bekerja. Ia masih kepikiran atas apa yang diperbuatnya semalam. Hingga membuat Adistia menjauhi nya. Dan yang pasti Andra akan marah besar padanya.

"Apa yang udah gw lakuin semalam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa yang udah gw lakuin semalam. Arrrggghhh kalau gini jadi rumit. Apalagi kak Andra bisa mati dihari itu juga gw. Apa yang harus gw lakuin?!!! " (Gavrila mengacak-acak rambutnya kesal).

"Pak permisi boleh saya masuk? " (Ucap seorang gadis didepan pintu ruangan Gavrila).

"Silahkan! "

"Saya mengantarkan berkas yang harus bapak tandatangani. "

"Taruh di meja saja! "

"Baik... Maaf apa bapak sakit? "

"Tidak Zanna. "

"Baik... Kalau bapak sakit lebih baik istirahat... Saya permisi pak! "

"Ya."

"Woy bro kenapa muka kusut kayak cucian belum kering hahahha? " (Elvan masuk ruangan Gavrila tanpa permisi).

"Kebiasaan.. Lu bisa nggak permisi kek kalau mau masuk!!! "

"Sorry... Sorry bro gw lupa... Piece✌"

"Bosen gw lupa sama kebiasaan sama saja. Ngapain lu kesini? "

"Suka-suka gw lah. "

"Emang lu tuh nggak ada kerjaan lain? "

"Nggak ada makanya gw kesini. "

"Kebetulan banget gw ada kerjaan buat lu. "

"Apaan? "

"Pel nih seluruh kantor! "

"Lu kira gw OB hah? "

"Ya terus mau ngapain gw ada meeting nih."

"Meeting aja sono.. Btw kenapa tuh muka ditekuk gitu? "

"Gw pusing gara-gara semalam. "

"Emang kenapa? "

"Gw ada masalah sama kak Adis. "

"Wait.. Wait jangan-jangan lu mabuk terus... Woy lu ngapain Adistia? "

"Gw nggak ngapa-ngapain bangke!!! "

"Ya terus kenapa?.

"Gw semalam waktu mabuk berat ditolongin kak Adis. Dia bawa gw ke kamar. Tapi gw sempat peluk dia. Akhirnya dia menghindar dari gw. Bilangnya emang nggak marah tapi gw ngerasa kalau sebenarnya dia marah sama gw. "

"Apa lu bisa-bisanya.. Gila lu Gav! " (Elvan langsung menjitak kepala Gavrila).

"Aduhhh apaan sih lu gw kan nggak sengaja. Gw nglakuinnya pas mabuk. "

"Makanya kalau mabuk tuh kira-kira. "

"Ya kalik lu seenaknya aja ngomong. Gimana nih bantuin gw. Gara-gara lu juga nih yang ngajak gw ke club. "

"Bentar gw pikirin dulu. "

"Buruan lu mau gw mati ditangan kak Andra? "

"Pengennya gitu terus setelah lu mati gw pesta buat ngrayain kematian lu. "

"Dasar otak gila!!! "

"Gw senang kalau lu mati!!! "

"Terserah... Buruan pikirin atau gw bilang ke pacar lu kalau lu punya simpanan lain! "

"Ettss jangan-jangan santai bro.. Iya ntar gw pikirin... Gw minta bantuan raja somplak dulu. "

"Ya udah sono!!! "

"Iya iya bawel... Gw pamit!!! "

"Hmmm."

        Elvan akhirnya meninggalkan ruangan Gavrila untuk menemui Ardana. Setelah Elvan pergi, Gavrila menuju ruangan meeting bersama kliennya.

MY BELOVED DOCTOR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang