EPISODE 53

1K 29 3
                                    

"Ehem... Apa maksudnya sebagai sandaran?" (Andra yang sedari tadi memperhatikan pembicaraan keduanya akhirnya keluar. Ya...Andra lah yang bersembunyi dibalik tembok sembari menyimak Adistia dan Ardana).

"Ndra.. Sejak kapan lu disini? "

"Barusan... Jawab pertanyaan gw!!! "

"Oh itu gw bercanda... Tapi kalau butuh gw buat sandaran boleh aja.. Atau mau curhat.. Pundak gw kan buat siapa aja boleh. "

"Gw nggak akan pernah mengizinkan!!! "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gw nggak akan pernah mengizinkan!!! "

"Iya iya gw tahu.. Bercanda kalik Ndra.. Lu serius amat. "

"Terserah.. Ayo sayang.. Sudah selesaikan? "

"U.. Udah mas. "

"Gw peringatin lu jangan sampai sentuh istri gw!!!! "

"Iya iya eh Ndra kemana Felysia bukannya tadi sama lu? "

"Nggak tahu!!! " (Andra menarik tangan Adistia keluar dari toilet).

"Ndra... Andra.. Lu marah sama gw? "

"Nggak!!! Ayo sayang kamu udah selesai makan atau masih mau makan? "

"Udah selesai mas... Kita pulang aja ya? "

"Hmmm."

"Ehh.. Mas.. Mas Andra... " (Sikap Andra berubah menjadi dingin dan menarik paksa Adistia menuju meja kasir untuk membayar makanan).

"Berapa total meja nomor 6? " (Tanya Andra pada kasir).

"Sebentar pak... Totalnya 1 juta 300 ribu. "

"Ini." (Andra memberikan black card untuk membayar dan segera menuju mobil).

         Andra mendudukkan Adistia dikursi mobil samping kemudi. Ia kemudian menyusul. Andra mendekatkan diri ke arah Adistia. Mata keduanya saling bertemu. Adistia terlihat sekali salah tingkah. Tangan Andra meraih pipi Adistia tetapi segera beralih meraih sabuk pengaman dan memasangkan ditubuh Adistia.

"Jangan ke GR an!!! "

"Apaan sih mas.. Siapa juga yang GR?! "

"Itu buktinya salah tingkah. "

"Perasaan mas aja kalik. "

"Hmmm."

"Nggak ada jawaban lain apa! "

"Nggak ada. "

"Oh."

"Ngapain kamu ikut-ikutan? "

"Terserah aku lah. Mas juga gitu. "

"Mulai berani menjawab ya?! "

"Ngapain aku nggak berani. Lagian kapan coba aku nggak berani huhf. "

"Baiklah... Mau bermain-main sama mas?" (Andra tersenyum smirk kemudian mendekatkan wajahnya ke Adistia).

"Jangan modus!!! " (Tangan Adistia menahan dada Andra).

MY BELOVED DOCTOR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang