EPISODE 12

6.7K 177 11
                                    

Fabricia Ratu Bawel🐁  :
"Emang lu nggak mau punya anak sama Andra? "

Adistia  :
"Gw sih mau mau aja Fa. "

Fabricia Ratu Bawel 🐁 :
"Ya terus kapan? Buruan donk Dis!!! "

Adistia  :
"Lu pikir bikin anak kayak buat mainan sekali jadi. Butuh proses kalik nyet. Gw juga nggak pernah berhubungan badan sama mas Andra. "

Fabricia Ratu Bawel🐁  :
"What's serius lu.. Sampai sekarang? "

Adistia  :
"Iya... "

Fabricia Ratu Bawel🐁  :
"Heran gw jangan-jangan suami lu nggak suka sama cewek lagi. "

Adistia  :
"Hahaha tau ah. "

Fabricia Ratu Bawel🐁  :
"Gw pengen secepatnya gendong anak lu Dis! Kapan kasih gw keponakan? Yang banyak ya kalau punya anak sama Andra"

Adistia  :
"Sesiapnya mas Andra. Lu pikir gw pabrik apa! Sedikasihnya Tuhanlah Fa. Bagi gw menikah adalah bagian dari ibadah dan anak adalah titipan Tuhan. Eh daripada lu nunggu anak dari gw mending lu aja sana nikah terus produksi anak. "

Fabricia Ratu Bawel🐁  :
"Ogah... Gw masih mau jalan sama cogans! "

Adistia  :
"Dasar kebablasan baru tahu rasa lu! "

Fabricia Ratu Bawel🐁  :
"Nggak.. Tenang aja.. Btw lu besok ikutan kepuncak ya! "

Adistia  :
"Ngapain ke puncak? "

Fabricia Ratu Bawel🐁  :
"Jalan-jalan buat perkemahan. Hangout mumpung cuti kuliah. Ayolah ikutan ya Dis sekalian ajak suami lu."

Adistia  :
"Iya nanti gw tanya mas Andra boleh nggaknya. "

Fabricia Ratu Bawel🐁 :
"Oke oke gw sama pacar baru hahaha.. "

Adistia  :
"Ampun lu parah sih. Emang kita Hangout sama siapa? "

Fabricia Ratu Bawel🐁  :
"Genk macan caperlah. "

Adistia  :
"Oh nanti gw bilang deh. "

Fabricia Ratu Bawel🐁  :
"Oke gw tunggu.. Udah dulu ya see you beb."

Adistia  :
"Dihh geli gw.. See you awas lu kebablasan gw tampol! "

Fabricia Ratu Bawel🐁  :
"Iya mak siap laksanakan!!! "

      
         Fabricia mematikan sambungan telfonnya. Adistia senyum-senyum sendiri setelah mendapat telfon dari sahabat dekatnya. Tanpa disadari Adistia, Andra sedaritadi mendengarkan percakapan Adistia dari balik pintu.

          Andra membuka pintu kamarnya dan bersikap biasa saja seolah tidak tahu menahu perihal yang sudah didengarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

          Andra membuka pintu kamarnya dan bersikap biasa saja seolah tidak tahu menahu perihal yang sudah didengarnya.

"Dis ngapain kamu? "

"Hah.. Mas.. Mas Andra sejak kapan disitu? "

"Baru saja. "

"Oh.. Nggak mas cuma main HP aja. " (Huhf selamat untung mas Andra nggak dengar).

"Hmmm."

"Mas ngapain kesini gimana sama temen-temen mas? "

"Biarin mereka juga pasti nginep sini. "

"Oh begitu. "

"Kenapa kamu tadi senyum-senyum sendiri? " (Andra duduk disamping Adistia).

"Hah.. Nggak.. Nggak mas.. Aku tidak apa-apa. "

"Hmmm.. Dis jangan pandang-pandang dan senyum kepada pria lain saya tidak suka! "

"Memangnya kenapa mas. Masak sama tamu mau dijutekin kan jadi aneh. "

"Senyum tapi jangan berlebihan. Kamu terkesan tebar pesona! "

"Aku nggak bermaksud begitu mas. "

"Terserah kamu. "

"Iya iya maaf. Mas aku mau minta izin buat pergi ke puncak. "

"Mau ngapain? "

"Hangout sama temen-temen mas. "

"Siapa saja? "

"Fabricia, pacar barunya, Gerry Nadia, Gea, Yudha Ziga, Renald, Ronald, Galang, Tito mas.. Udah itu aja kayaknya... Boleh pergi ya mas plisss.. " (Adistia menujukkan wajah memohon pada Andra).

"Nggak boleh!!! "

"Mas aku mohon.. Aku bosan dirumah terus.. Kali ini aja.. Emang kenapa nggak boleh sih mas mereka sahabat aku. "

"Nggak boleh ya tetap nggak boleh!!! "

"Tapi mas aku mohon.. Emmm gimana kalau mas ikut? "

"Saya sibuk! "

"Masssss aku mohon kali ini aja? "

"Baiklah pergi bersama saya tapi tetap ada syaratnya! "

"Apa? "

"Kamu harus menuruti permintaan dan perintah saya! "

"Huhf.. Baiklah.. Dasar menyebalkan!!! "

"Bilang sekali lagi tidak akan saya izinkan. "

"Hah iya iya.. Mas kenapa sih mas nggak bolehin aku pergi sendiri? "

"Teman kamu kebanyakan laki-laki. Saya tidak mau kamu diapa-apakan. Kakak kamu bisa marah sama saya. " (Baru Adistia akan terbang tapi sudah dijatuhkan lagi).

"Mas kakak bukan setan!!!! "

"Iya saya tahu. "

"Jangan samakan kakak dengan setan. Kakak sudah bahagia di surga!!! "

"Kenapa malah kamu yang marah pada saya? "

"Aku tidak suka mas menjelekkan kakak apalagi dibuat bahan bercandaan. "

"Baiklah.. Baiklah.. Kamu berjanji dulu pada saya untuk menuruti perintah saya selama dipuncak!!! "

"Iya iya aku janji akan menuruti permintaan mas dan melaksanakan perintah mas. Puas?!!! "

         Andra hanya terkekeh dengan ucapan Adistia. Ia tahu gadis itu tengah menahan kesal. Hanya saja dia tidak berani meluapkannya. Alhasil Adistia hanya bisa mengomel sendiri. Andra menahan tawanya menyaksikan Adistia disampingnya. Tangan Adistia dilipat didepan dada dan bibirnya manyun dengan pipi yang dibuat menggembung, Adistia benar-benar sangat menggemaskan. Ingin rasanya Andra memainkan pipi Adistia tetapi Andra justru mengecup bibir Adistia singkat kemudian kabur ke kamar mandi.

MY BELOVED DOCTOR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang