Cerita ini berkisah tentang seorang remaja yang baru lulus sekolah harus menikah dengan seorang pria yang tidak pernah ia cintai. Mereka menikah atas permintaan kakaknya,saat itu tidak ada pilihan lain. Kakaknya menderita Leukemia dan sudah masuk fa...
Adistia tengah bersiap-siap karena Felysia mengiriminya pesan. Mengajaknya bertemu di sebuah cafe. Entah apa yang akan dilakukan gadis itu pada Adistia. Tapi Adistia tak mau berburuk sangka. Ia pun menyetujui untuk bertemu dengan Felysia. Bagaimanapun juga ia juga merasa bersalah pada Felysia sudah merebut Andra dari tangannya. Setelah siap, Adistia mengendarai mobil sendiri menuju lokasi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
💐
Di lain tempat, Felysia sudah menunggu direstoran. Ia tidak sendiri datang ke restoran tapi bersama seorang pria. Pria tersebut memakai topi dan masker sehingga tidak terlihat wajahnya. Tapi sudah jelas itu bukanlah Andra. Kedua berbincang-bincang serius tapi ketika melihat kedatangan Adistia, pria tersebut cepat-cepat meninggalkan restoran. Entah apalagi rencana Felysia pada Adistia hanya dia yang tahu.
"Dis... Sini... " (Felysia melambaikan tangannya pada Adistia. Adistia mencoba bersikap biasa dan segera menuju meja dimana Felysia duduk). "Duduklah.. Kamu mau pesan apa? "
"Tidak usah.. Nanti saja. "
"Tidak apa-apa... Tidak enak kalau ngobrol nggak sambil nyemil.. Mbak.. Mbak sini.. Saya pesan steak sama orange juice.. Kamu pesan apa dis? "
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Orange juice aja. " (Adistia merasa ada yang aneh, Felysia tiba-tiba bersikap ramah padanya seakan melupakan dendamnya).
"Iya itu aja mbak... Cepat siapkan ya. "
"Baik ditunggu sebentar ya mbak.. Kami akan segera menyiapkannya. "
"Oh iya Dis aku mengajak mu bertemu karena ada sesuatu hal yang harus aku bicarakan. "
"Ada apa? "
"Aku... Aku minta maaf... Selama ini aku bersikap buruk padamu.. Bahkan menganggap kamu musuh dan perebut suami orang... Padahal kamu nggak tau apa-apa... Kamu mau memaafkan ku kan? "
