EPISODE 71

1.8K 48 6
                                    

"Ma... Ma.. " (Ucap Andra)

"Iya nak... Maafkan mama dan papa.. Mama dan papa selama ini tidak pernah memperhatikanmu.. Kami sibuk dengan urusan bisnis hingga menelantarkan kalian.. Bahkan saat pernikahan mu mama dan papa tidak hadir.. Dan sekarang mencampuri urusan keluargamu.. Maafkan mama.. Mama sudah keterlaluan. "

"Memang mama tidak pernah menganggap Andra anak mama!!! " (Sela Andra)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Memang mama tidak pernah menganggap Andra anak mama!!! " (Sela Andra).

"Mas!!!! Mas maafkan mama.. Mama juga tidak tahu kehidupan kita kan.. Mas tidak boleh membenci surga mas.. Maafkan mama dan papa ya mas. " (Ucap Adistia dengan senyuman tulusnya).

"Tapi sayang... Mereka tidak pantas disebut orangtua... Mereka tidak pernah ada... "

"Husttt.. Iya iya aku tahu apa yang mau mas ucapkan.. Tapi mas apapun kesalahan mereka, mas harus bisa memaafkan.. Kalau mas mau memaafkan ku kenapa mas tidak mau memaafkan mama dan papa? " (Potong Adistia).

Andra menghela nafas. "Baiklah demi kamu aku maafkan mereka. "

"Terimakasih mas. "

"Terimakasih nak.. Maafkan mama.. Maafkan mama.. Kamu anak yang baik.. Kamu pantas untuk Andra.. Maafkan mama sudah memisahkan kalian.. Seharusnya mama tidak pantas untuk dimaafkan. "

"Ma... Semua pernah melakukan kesalahan.. Tidak ada manusia yang sempurna.. Tapi mereka juga berhak memperbaikinya.. Aku harap mama lebih banyak waktu untuk mas Andra.. Mas Andra menyayangi mama dan papa. " (Adistia mengenggam tangan mertuanya).

"Iya nak.. Mama janji mulai sekarang mama akan berubah.. Mama menyayangi Andra dan Gavrila.. Kamu sekarang juga putri mama... Pantas Andra tidak ingin melepaskanmu.. Kamu berhati mulia nak. "

"Ehem... Udah kan sedih-sedihnya?" (Timpal Gavrila).

"Ada apa nak? "

"Sudahlah lupakan yang lalu... Kita rangkai kembali lembaran kebahagiaan baru.. Oh iya sepertinya kita harus kasih waktu mereka berdua. " (Gavrila melirik Andra dan Adistia).

"Terimakasih nak... Mama beruntung punya anak-anak seperti kalian.. Bukannya mama bersyukur dan merawat kalian, justru sebaliknya.. Maafkan mama nak. "

"Maafkan papa juga... Papa terlalu sibuk dengan pekerjaan sampai lupa kalian telah tumbuh dewasa."

"Iya Pa.. Ma.. Maafkan Gavrila juga.. Gavrila sudah menekan kalian dan berlaku tidak sopan. "

"Maksudnya lu ngapain Gav? "

"Hah.. Nggak.. Nggak ngapa-ngapain kak.. Ada yang perlu gw bicarakan sama mama dan papa... Ayo ma pa!!! "

"Oh iya iya. " (Gavrila bersama kedua orangtuanya akhirnya keluar).

          Andra bersama Adistia ditinggal didalam ruangan bersama. Keduanya menjadi canggung. Entah kenapa ketika ingin memulai pembicaraan mereka seakan baru kenal dan baru bertemu.

MY BELOVED DOCTOR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang