EPISODE 36

1.4K 46 4
                                    

             Hari ini tepat hari ke 4 semenjak Andra bertugas di surabaya. Rencananya ia akan pulang pada hari ketiga, tapi ternyata penerbangan ditunda dan baru esoknya dijadwalkan untuk terbang. Andra sudah berada di bandara menunggu penerbangannya kembali ke Jakarta. Ia sengaja tidak bilang pada Adistia karena ingin memberinya kejutan. Andra pun hanya menghubungi Fabricia.

"Hallo Fabricia hari ini juga saya pulang ke Jakarta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hallo Fabricia hari ini juga saya pulang ke Jakarta. " (Ucap Andra ketika telfonnya tersambung).

"Hallo oh iya kak... Aku bilang pada Adistia nanti. "

"Eh jangan-jangan... Saya ingin memberinya kejutan. "

"Baiklah... Jam berapa kakak pulang nanti. "

"Sekitar pukul 10 pagi saya sudah dirumah. Oh iya Adis sedang apa sekarang? "

"Biasa main HP di kamar... Habis sarapan, gabut balik lagi kekamar. "

"Dirumah tidak ada apa-apa kan? "

"Nggak ada kak. "

"Baiklah terimakasih Fabricia. "

"Sama-sama Kak.. " (Andra mematikan sambungan telfonnya dan menuju pesawat yang akan ditumpangi).

💐

            Gavrila kembali mendatangi markas yang didalamnya ada seseorang yang telah anak buahnya tangkap. "Bagaimana masih belum mau mengakui siapa yang menyuruhmu!!!!"

"Aku tidak akan pernah mengatakannya meskipun kau bunuh sekalipun. "

"Terlalu gampang untukku jika harus membunuhmu tetapi kau masih sangat penting sebagai senjata untuk mengetahui siapa yang menyuruhmu dan apa maksud melakukannya. Ya... Walaupun aku sudah tahu siapa yang menyuruhmu tetapi aku ingin dengar sendiri dari mulutmu!!!" (Tekan Gavrila).

"Jika kau sudah tahu kenapa menangkap ku ha?! Apakah kau tidak punya keberanian untuk menghadapinya? "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jika kau sudah tahu kenapa menangkap ku ha?! Apakah kau tidak punya keberanian untuk menghadapinya? "

             Gavrila mencengkram rahang Hartono. Ya.. Yang Gavrila sekap adalah Hartono, Komisaris perusahaannya. Ia menaruh curiga pada Hartono sebagai anak buah Rayhan yang berusaha menghacurkannya. Dengan melakukan korupsi dana perusahaan cabang Surabaya. Gavrila ingin mengorek informasi lebih dalam mengenai Rayhan tetapi Hartono tetap bungkan, sekalipun Gavrila mengancam dan membuka aib nya.

MY BELOVED DOCTOR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang