EPISODE 29

1.8K 56 2
                                        

"Dis... Sayang... Sayangggg... " (Andra akhirnya sampai dirumah, ia langsung mencari keberadaan sangat istri).

"Aaaaaaaaaa... Mas Andraaaaa.. "

          Andra yang mendengar teriakan Adistia langsung menyusulnya kekamar. Ia pun mendapati sangat istri tengah ketakutan dikamar mandi. Dengan sigap Andra memeluknya dengan erat.

"Sayang.. Ada apa.. Kenapa kamu berteriak?"

"Mas.. Mas hiks hiks hiks itu.. Itu hiks hiks hiks.. " (Adistia menunjuk pada kaca yang bertuliskan sebuah ancaman suaminya akan dibunuh).

"Kurang ajar siapa yang berani masuk rumah dan menuliskan kalimat bodoh itu. Tenang sayang tidak ada yang bisa menyakitiku maupun kamu. Ayo keluar dari sini. "

"Hiks hiks hiks iya mas... "(Andra mendudukkan Adistia ditepi ranjang. Adis pun masih ketakutan).

"Sayang sudah jangan takut. Sekarang katakan dengan jujur. Apa yang kamu sembunyikan dariku? "

"Mas... Tapi.. Tapi jika aku mengatakannya apakah mas akan marah? "

"Katakan dulu apa yang kamu sembunyikan? "

"Mas... Ada yang menerorku hiks hiks hiks beberapa kali aku mendapatkan pesan misterius berisi ancaman agar aku menjauhi mas jika ingin selamat. Dan aku akan menjadi miliknya. Aku juga beberapa kali mendapat kiriman misterius dan isinya bangkai hewan. Pesan dikaca tadi juga hiks hiks hiks masss.. Mas jangan marah hiks hiks hiks maafkan aku menyembunyikan dari mas.. Maafkan aku... "

"Jadi kamu sudah beberapa kali menerima ancaman. Kenapa kamu tidak bilang mas. Kenapa kamu sembunyikan dis? !!! "

"Aku takut mas khawatir. Hiks hiks hiks aku kira hanya teror orang iseng hiks hiks hiks."

"Nyawa kamu dalam bahaya. Kalau terjadi apa-apa denganmu bagaimana... Bagaimana menyesalnya diriku karena tidak bisa melindungi kamu.. Bahkan seolah membiarkan kamu sendiri dalam bahaya! "

"Hiks hiks hiks maafkan aku mas.. Maafkan aku.. "

            Adistia menangis tersedu-sedu. Ia merasa bersalah telah menyembunyikannya dari Andra. Tangisnya pun semakin kencang. Andra menjadi tak tega, ia pun memeluk Adistia dan mengusap punggungnya untuk menenangkan Adistia. Walaupun Andra masih marah tetapi hatinya tak kuasa melihat air mata jatuh dari mata indah Adistia.

"Sayang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sayang... Aku mencintaimu.. Aku tidak ingin terjadi hal buruk padamu.. Siapapun tidak ada yang boleh menyakiti kamu.. Aku adalah orang pertama yang akan merasa bersalah dan berdosa bila kamu terluka.. Seumur hidupku aku akan merasa menyesal sayang. "

"Maafin aku mas... Hiks hiks hiks.. "

"Kali ini aku maafkan.. Lain kali aku tidak ingin ada rahasia diantara kita.. Apapun itu harus kamu ceritakan.. Tidak boleh ada yang disembunyikan.. Hal sekecil apapun aku berhak tahu. "

"Iya mas hiks hiks hiks... "

"Mas akan cari tahu siapa yang meneror kamu.. Dia akan membayarnya sayang. "

"Jangan mas.. "

"Kenapa sayang... Kalau dibiarin.. Dia bisa mengancam nyawa kamu. "

"Aku tidak mau mas dalam bahaya. "

"Jangan khawatir sayang. Masalah ini kecil bagiku. Tidak lama lagi kita akan tahu siapa pelakunya. Mas tidak sendiri. Ada teman-teman mas dan anak buah mas yang handal. Mas akan selalu melindungi kamu. "

"Terimakasih mas hiks hiks hiks tapi janji jangan membahayakan diri mas. "

"Iya sayang... " (Andra mendekap er
at Adistia. Ia tidak memikirkan lagi pekerjaannya. Keselamatan Adistia yang lebih utama).
                                     💐
           Gavrila bersama Elvan dan Ardana tengah makan siang bersama. Kebetulan mereka ada bisnis bersama sehingga mereka sering bertemu.

"Gimana lu bisa menangin tender besar kemarin? " (Tanya Elvan)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gimana lu bisa menangin tender besar kemarin? " (Tanya Elvan).

"Tentu saja. "

"Lu ngrasa ada yang aneh nggak dengan Rayhan? "

"Maksud lu apa Artropoda? "

"Heh nama gw Ardana bukan Arthropoda. Lu kalau manggil seenaknya doank. Maksud gw kayaknya Rayhan pengen jatuhkan Gavrila. "

"Jangan sok tahu lu. " (Timpal Gavrila).

"Tau tuh darimana lu dapat kesimpulan gitu? " (Tanya Elvan).

"Lu pada jadi lemot gini. Lu pikir aja sekarang setiap meeting perusahaan Rayhan selalu ikut serta. Dan perusahaan Gavrila lebih banyak mendapatkan tender-tender besar. Setiap yang menangin perusahaan Gavrila, Rayhan dan anak buahnya membuat opini yang jika dipahami sangat menjatuhkan Gavrila. Berapa kali dia menentang pendapat lu Gav. Berapa kali dia berusaha jatuhin lu didepan klien lu? "

"Memang dari dulu dia kan nggak suka sama gw. Dia dendam sama gw sejak kuliah."

"Jangan-jangan... Yang berusaha ngambil perusahaan lu dia juga? "(Timpal Elvan).

" Nah kan lu juga berpikir sama dengan gw setelah semua kejadian beruntut ini. "

"Tumben lu pinter Ar.. Btw Gav gw juga curiga sama tuh anak.. Lu nggak tahu kan selama ini lu diawasi anak buah Rayhan.. Itulah kenapa dian bisa tahu langkah lu selanjutnya. "

"Kalau itu benar gw nggak akan tinggal diam. "

"Gw setuju. Gw juga udah muak dengan tu anak. Pengen rasanya gw bejek-bejek. "

"Van lu tahu kan sekarang dimana anak buahnya? " (Gavrila tersenyum menyeringai).

"Iya gw tahu. "

"Gav kenapa lu nggak peka.. Tumben?" (Tanya Ardana).

"Nggak tahu mungkin gw capek aja. Lu tahu sendiri kan berapa banyak perusahaan yang harus gw urus. Bentar ada pesan dari kakak. "

"Ada apa tumben tuh anak ngirim pesan sama lu? "

"Apa!!! Gw harus pulang sekarang. "

"Ada apa Gav? "

"Van... Kak Adistia mendapat teror. "

"Apa!!! Gw sama Ardana ikut!" (Setelah mendapat anggukan dari Gavrila. Mereka bertiga langsung pulang kerumah Andra)."

MY BELOVED DOCTOR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang