Cerita ini berkisah tentang seorang remaja yang baru lulus sekolah harus menikah dengan seorang pria yang tidak pernah ia cintai. Mereka menikah atas permintaan kakaknya,saat itu tidak ada pilihan lain. Kakaknya menderita Leukemia dan sudah masuk fa...
"Gav.. Kenapa tuh muka ditekuk gitu?" (Elvan tak sengaja bertemu Gavrila di sebuah restoran. Keduanya akhirnya duduk dimeja yang sama).
"Pusing gw 1 masalah belum kelar ini udah tambah lagi. "
"Maksud lu apaan... Masalah Rayhan? "
"Itu juga salah satunya... Ternyata dia berani bertindak... Semua saksi dilenyapkan oleh dia begitupun bukti-buktinya... Gw nggak nyangka dia licik dan pergerakkannya tidak terbaca... Dengan sekejap dia membalikkan situasi. "
"Berarti memang benar dia tersangka utamanya. Setelah lu adakan pertemuan kemarin dia langsung bertindak. "
"Iya... Sekarang semua bukti lenyap... Dia memang mengibarkan bendera perang Van... Secepatnya gw harus tangkap Rayhan dan membongkar kebusukannya sebelum gw sendiri yang dihancurkan. "
"Tapi kita harus susun siasat untuk menjebaknya. Lu tahu dia seperti belut susah untuk ditangkap. "
"Gw tetap akan memberi pelajaran padanya juga pada perempuan murahan perusak rumah tangga orang. "
"Maksud lu Gav? "
"Felysia."
"Felysia yang kegatelan itu? " (Elvan menaikkan satu alisnya).
"Iya dia kemarin datang kerumah. Apalagi masih segan ngaku calon istri kak Andra. Yang paling nggak gw terima,dia nggak hargain kak Adis bahkan nganggep kak Adis pembantu. Sampai nampar kak Adis. Perilakunya benar-benar memuakkan. "
"Lu bicara begini bukan karena lu suka Adis kan? "
"Entahlah... Gw nggak terima siapapun sakitin Adistia... Lu tahu dia titipan dari Aksa dan Aksa sahabat baik gw. "
"Tapi dari pandangan lu mengatakan hal lain... Udahlah nggak mungkin lu bakal ngrebut Adistia.. Btw gw ngrasa aneh sama sikap Ardana. "
"Dasar lu... Tiap gw ajak keluar selalu bilang sibuk... Terus waktu itu gw pernah ngikutin dia, dia nemuin seseorang. "
"Seseorang siapa.. Cewek? "
"Sepertinya bukan.. Dari posturnya laki-laki.. Yang paling mencurigakan, mereka ketemu ditempat sepi. "
"Ngapain coba? "
"Mana gw tahu... Makin aneh tuh anak... Oh iya lu ingat waktu Andra tugas di surabaya? Ardana datang terus kerumah Adistia... Gw mau ikut tapi seakan dilarang. "
"Lhah dia kan emang anaknya begitu."
"Tau lah gw bingung sama sikapnya tapi perlu dicurigai juga tuh anak. "
"Ardana bisa apa... Udahlah nggak usah mikir macam-macam. "
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.