Setelah beberapa lama Adistia melepas pelukannya pada Andra. Ia mendorong tubuh Andra menjauh darinya.
"Kenapa sayang? "
"Aku ingin pulang... Jangan ganggu kehidupan ku lagi!!! "
"Tapi kenapa, bukankah kamu sudah memaafkan ku? "
"Memang benar aku sudah memaafkanmu tapi jangan harap kita bisa bersatu lagi!!! "
Adistia beranjak meninggalkan Andra menuju kamar mandi. Selesai bersih-bersih ia pun keluar kamar hotel, Andra tetap mengejar Adistia. Andra tidak mau berpisah dengan istrinya. Niatnya sekarang untuk mengantar Adistia pulang. Tapi Adis kekeh menolaknya. Keduanya kembali bertengkar tepi jalan.
"Adistia.. Adistia berhenti aku mohon padamu berikan aku kesempatan.. Aku janji akan memperbaiki semuanya.. Aku janji tidak akan mengkhianatimu. "
"Aku tidak percaya lagi denganmu mas.. Semua yang kamu katakan bohong. "
"Aku tidak berbohong.. Aku janji sayang.. Aku mohon padamu kita kembali seperti dulu.. Aku tahu kamu belum menikah.. Kamu belum berkeluarga.. Dan aku yakin Dinda anakku!!! "
"Dinda bukan anakmu.. Sekarang pergi dari hadapan ku.. Aku tidak mengenalmu. "
"Tidak.. Aku tidak akan pergi tanpa membawa kembali... Aku mencintaimu Dis.. Aku rela lakukan apapun asalkan kamu mau kembali padaku. " (Andra mencekal pergelangan tangan Adistia).
"Lepaskan!!! Aku tidak sudi kembali padamu. Ingat sampai kapanpun aku tidak akan pernah sudi melihatmu wajahmu." (Adis melepas pegangan tangan Andra, ia pun menjauh dari Andra. Tanpa disadari ada sebuah motor melaju dengan kencang dari arah berlawanan hendak menabrak Adistia).
"Aaaaaaaa.... "
"Adissssssss.. " (Adistia sudah tergeletak dijalan dengan bersimbah darah, Andra yang melihatnya seakan berhenti bernafas. Ia pun berlari ke tempat kejadian).
"Sayang... Sayang bangun sayang... Jangan tinggalkan aku.. Aku mohon buka matamu sayang... Maafkan aku.. Aku mohon.." (Andra membawa kepala Adistia kepangkuannya).
"Mas.... An.. Dra... Ma.. Af.. Kan.. Ak" (Adistia terkulai tak sadarkan diri, Dengan cepat Andra membawa Adis kerumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis).
Sesampainya dirumah sakit, Adistia langsung mendapatkan penanganan. Andra sendiri ikut menangani istrinya. Setelah beberapa jam dalam penanganan dokter, Adistia dibawa ke ruang inap. Beruntung lukanya tidak terlalu parah dan segera dibawa kerumah sakit sehingga cepat mendapatkan tindakan.
"Pak kami permisi. " (Ucap salah satu suster pada Andra).
"Baik terimakasih. "
"Sama-sama Pak. " (Suster itupun pergi meninggalkan ruang rawat Adistia. Saat ini Adistia belum sadarkan diri).
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BELOVED DOCTOR
RomanceCerita ini berkisah tentang seorang remaja yang baru lulus sekolah harus menikah dengan seorang pria yang tidak pernah ia cintai. Mereka menikah atas permintaan kakaknya,saat itu tidak ada pilihan lain. Kakaknya menderita Leukemia dan sudah masuk fa...