Cerita ini berkisah tentang seorang remaja yang baru lulus sekolah harus menikah dengan seorang pria yang tidak pernah ia cintai. Mereka menikah atas permintaan kakaknya,saat itu tidak ada pilihan lain. Kakaknya menderita Leukemia dan sudah masuk fa...
Sudah 3 jam lebih Andra menunggu disofa butik milik Adistia. Didalam ruangan memang disediakan sofa untuk yang ingin menunggu pasangannya berbelanja. Akhirnya keluar seorang perempuan cantik bersama beberapa kliennya.
"Thank you for the visit of Mr and Mrs. Semoga kerjasama kita berjalan dengan lancar dan sama-sama menguntungkan." (Tak sia-sia Adistia belajar khusus bahasa Inggris sehingga ia bisa berkomunikasi dengan mudah).
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Sama-sama Bu Velancia saya juga senang bisa bekerjasama dengan anda. Kalau begitu kami pamit. "
"Silahkan mari saya antar. "
Adistia mengantar kliennya sampai depan. Awalnya ia tidak menyadari kehadiran Andra didalam butiknya. Sampai akhirnya asistennya yang meruapakan orang Indonesia memberitahunya.
"Maaf Bu Valen... Ada orang yang ingin menemui ibu... Sekarang dia menunggu ibu didalam. "
"Siapa Ra? "
"Tidak tahu Bu.. Dia mengaku suami ibu. "
Deg
Jantung Adistia terasa ingin lepas mendengarnya. Tiba-tiba ia merasa gugup dan takut. Apakah benar yang ingin menemuinya adalah Andra. Mana mungkin suaminya menyusulnya sampai disini. Darimana Andra tahu dirinya disini. Puluhan pertanyaan memutari otaknya.
"Bu.. Bu Valen.. Kenapa ibu melamun? "
"Hah.. Tidak.. Tidak apa-apa.. Baik saya akan menemuinya.. Oh iya tolong bawa Dinda pada saya.. Dia pasti sudah lapar sekalian bawa makanannya. "
"Baik Bu. "
Dengan langkah ragu dan jantung berdebar lebih cepat, Adistia masuk menemui orang yang sudah menunggunya. Ia menarik nafas menyiapkan mental jika orang tersebut benar-benar Andra. Ia berharap jika yang dilihatnya sekarang bukanlah Andra namun harapannya pupus saat itu juga. Pria yang duduk disofa dengan tangan dilipat didepan dada benarlah Andra.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Adistia... Dis beneran ini kamu? "
Adistia masih terdiam menatap laki-laki yang ia rindukan.