EPISODE 46

1.1K 37 0
                                    

         Alhasil Andra mendapat pijakan dari Adistia.

"Aduhhh sayang... Sakit.. Kamu apaan sih... Awwww.. " (Andra memegangi kakinya yang berdenyut nyeri).

"Salah sendiri!!! " (Jawab ketus Adistia).

"Kamu nggak nganggep aku sama sekali. Sayang udah donk jangan ngambek lagi. Kamu nggak kasihan aku? " (Andra terus mengikuti Adistia yang tengah menyiapkan makanan).

"Nggak!!! "

"Sayang maafin aku... Sayang jangan ngambek lagi.. Yank... "

          Adistia berlalu meninggalkan Andra. Ia masuk kamar Gavrila membawakan semangkuk bubur lengkap dengan air putih dan obat. Gavrila sudah bangun tetapi ia masih bersandar di kepala ranjang. Adistia menghampiri Gavrila dan memberikan bubur untuknya.

"Kamu makan dulu biar cepat sembuh." (Bujuk Adistia lembut pada Gavrila).

"Iya kak terimakasih.. " (Gavrila mengambil mangkuk berisi bubur tetapi ia meringis merasakan nyeri ditangannya).

"Sini biar aku suapin. " (Adistia meraih kembali mangkuk yang dipegang Gavrila).

"Nggak usah kak... Nanti ada yang cemburu."

"Ehem.. " (Andra berdehem dengan tangan dilipat didepan dada).

"Udah jangan peduliin dia.. Ayo buka mulutmu.. "

          Adistia menyendokkan bubur ke dalam mulut Gavrila berulang-ulang hingga bubur dalam mangkuk habis. Ia mengambil juga mengambilkan air putih dan obat. Dengan telaten Adistia kembali membaringkan Gavrila dan menyelimutinya kembali. Andra yang melihatnya hanya bisa menghela nafas kasar. Adistia membereskan peralatan makan Gavrila dan membawa kedapur. Selesai beres-beres didapur ia pergi kekamar untuk membersihkan diri.

"Sayang... Sayang... Kamu masih ngambek?" (Andra berusaha membujuk Adistia tetapi tak dipedulikan oleh Adistia. Malahan Adistia langsung masuk kamar mandi untuk membersihkan diri).

         Setelah 20 menit, Adistia kembali dari kamar mandi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

         Setelah 20 menit, Adistia kembali dari kamar mandi. Andra yang sudah berdiri didepan pintu kamar mandi langsung menarik istrinya dan memeluknya dari belakang.

"Mas lepasin... Mas apa-apaan sih? "

"Nggak akan aku lepasin sebelum kamu maafin aku. "

"Nggak mau!!! "

"Ya udah terima saja hukumanmu!"

"Nggak mau.. Lepasin mas.. Sana kerja!!! "

"Aku ambil cuti!!! "

         Tangan Andra menarik tali kimono yang dipakai Adistia dan menurunkan bagian pundaknya. Ia memberikan kecupan-kecupan manis di pundak kemudian leher jenjang istrinya. Andra tersenyum smirk ketika mendapati sang istri terbawa permainannya. Tubuh Adistia diputar menghadapnya. Kecupannya beralih di bibir Adistia. Tanpa disadari kimono Adistia sudah tergeletak dilantai. Tangan Andra tak tinggal diam. Tangan kanannya menarik tengkuk leher Adistia untuk memperdalam ciumannya dan tangan kirinya menangkup di payudara istrinya. Memberikan pijatan-pijatan lembut disana. Adistia yang tersadar berusaha mendorong Andra tetapi gagal. Merasa kehabisan nafas, Adistia memukul dada suaminya. Yang akhirnya menghentikan percumbuan mereka. Andra menggendong Adistia keranjang dan melanjutkan permainan mereka.

MY BELOVED DOCTOR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang