Mentari menyambut dengan kehangatannya. Adistia mulai merasakan cahaya yang mengganggu penglihatannya. Ia pun mengerjap-ngerjapkan matanya. Dan yang ia lihat pertama kali adalah wajah tampan suaminya. Ia langsung terkejut ketika mendapati dirinya ada dipelukan Andra. Adistia berusaha melepas pelukan Andra tetapi Andra justru mengeratkan pelukannya.
"Mas.. Mas Andra bangun.. Udah siang mas."
"Mmm.. Apaan sih jam berapa sekarang? "
"Jam.. Jam 9.""Apa... Kenapa baru bangunin? " (Andra seketika terperanjat bangun dari tempat tidur. Sedangkan Adistia menahan tawanya. Andra mengambil arloji dinakas) .
"Hahhaa mas lucu banget sih. "
"Adistiaaaaaaaa!!!! " (Geram Andra ketika melihat jam baru menujukkan pukul 6 pagi padahal hari ini hari minggu juga).
"Salah sendiri dibangunin malah enak-enakan tidur. "
"Kamu harus tanggung jawab ini masih pagi buta dis!!! "
"Apaan sih mas... Udah ah aku mau mandi hahaha... "
"Mandi bersama! "
"Nggak mauuuuuu... " (Adistia langsung berlari kekamar mandi dan menguncinya).
"Pengganggu! " (Andra kembali merebahkan dirinya kekasur sambil bermain HP).
Setelah 20 menit Adistia kembali dari kamar mandi hanya dengan menggunakan handuk yang dililitkan di tubuhnya. Ia mengira jika Andra tidur tapi ternyata tidak. Sontak Adistia kaget tetapi ia pura-pura tidak melihat keberadaan Andra yang tengah memperhatikannya.
Jantung Andra berdegup kencang menyaksikan istrinya keluar kamar mandi dengan balutan handuk dan rambut yang basah. Kulitnya yang putih terlihat dengan jelas. Andra pun terpana melihat kecantikan istrinya yang baru ia sadari akhir-akhir ini.
"Dis ambilkan HP di sofa! " (Perintah Andra ketika Adistia melangkah menuju ruang Bathdrops, mau tidak mau Adistia mengambilkannya).
Adistia berjalan kearah Andra dengan langkah ragu-ragu. Jujur hatinya sekarang berdebar-debar apalagi dengan keadaannya sekarang.
"I.. Ini mas! "
"Terimakasih."
Andra mengambil HP yang diberikan Adistia tetapi detik itu juga ia menarik lengan Adistia dan membalikkannya hingga Adistia jatuh kekasur. Sedangkan Andra diatas tubuhnya.
"Mas... Mas mau.. Mas mau ngapain? "
"Apakah aku salah menginginkan istriku? "
"Hah.. Tidak... Tapi mas. "
"Tapi kenapa? "
"Emmm.. "
"Adistia saya ingin menghabiskan waktu bersamamu! " (Andra membisikkan ditelinga Adistia membuatnya bergidik takut).
Adistia memegang ujung handuk dengan erat tetapi tangan Andra juga memegang tangannya. Baru bisa memegang handuk Adistia, HP Andra berdering. Dengan kesal Andra kembali duduk dan mengangkatnya.
"Ada apa? " (Tanya Andra mengangkat telfon yang ternyata dari Ardana)
"Woy lu belum bangun buruan turun kita dibawah ini!!! "
"Ngapain kalian kesini? "
"Numpang makan!!! "
"Mengganggu!!!! "
"Lu turun atau gw dobrak. Ini udah siang jangan molor mulu. "
"Iya iya bawel!!! "
"Kita bawa kabar baik buat lu nih. Buruan turun!!! " (Andra langsung mematikan sambungan telfonnya).
Adistia bangun tetapi saat beranjak tiba-tiba Andra memeluknya.
"Hah.. Mas.. "
"Sebentar saja! " (Adistia akhirnya diam dan membiarkan Andra memeluk tubuhnya).
Setelah beberapa lama Andra melepas pelukannya. Ia juga menyuruh Adistia untuk segera berpakaian agar tidak sakit. Adistia sendiri sempat bingung dengan sikap Andra yang kadang-kadang bisa berubah 180%. Andra sendiri langsung pergi ke kamar mandi. Lagi-lagi ia harus menahan hasratnya.
💐
"Kemana tuh si Andra tumben belum turun? " (Tanya Elvan penasaran)."Mana gw tahu.. Gw kan nggak sekamar sama kakak! " (Jawab Gavrila).
"Gimana? "
"Orangnya bentar lagi turun. " (Jawab Ardana pada Elvan).
"Gimana hubungan Andra sama Adis? "
"Ya gitulah van.. Gw juga bingung mereka masih aja diem-dieman kayak anak kecil"
"Perasaan lu juga gitu Gav waktu sama si itu. " (Timpal Ardana)."Udahlah nggak usah dibahas eneg gw dengernya. Biarin dia usah bahagia sama selingkuhannya. "
"Emang dia selingkuh? " (Tanya Elvan).
"Gimana selingkuhannya lebih cakep dari lu? " (Tanya Ardana).
"Selingkuhannya laki orang! "
"Busyettt serius lu wahhh parah pasti ngincer hartanya tuh si Grisella. " (Timpal Ardana).
"Lupain ajalah lu tuh tampan, tajir, masih banyak cewek mau sama lu Gav. Lu nya aja yang terlalu pilih-pilih. " (Ucap Elvan).
"Bodoamat lah... "Andra dan Adistia turun bersama. Seketika Gavrila dan yang lainnya menatap keduanya. Gavrila, Elvan dan Ardana saling pandang. Andra dan Adistia sendiri tak memperdulikan mereka. Keduanya langsung duduk di meja makan untuk sarapan. Adistia beranjak untuk mengambilkan makan tetapi lengannya ditahan oleh Andra.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BELOVED DOCTOR
RomanceCerita ini berkisah tentang seorang remaja yang baru lulus sekolah harus menikah dengan seorang pria yang tidak pernah ia cintai. Mereka menikah atas permintaan kakaknya,saat itu tidak ada pilihan lain. Kakaknya menderita Leukemia dan sudah masuk fa...