Cerita ini berkisah tentang seorang remaja yang baru lulus sekolah harus menikah dengan seorang pria yang tidak pernah ia cintai. Mereka menikah atas permintaan kakaknya,saat itu tidak ada pilihan lain. Kakaknya menderita Leukemia dan sudah masuk fa...
"Andra aku mohon maafkan aku.. Beri aku kesempatan untuk memperbaiki hubungan kita. "
"Sudahlah... Lupakan semuanya... Tidak mungkin kita kembali seperti dulu... Situasinya sekarang berbeda... Aku sudah menikah... Lebih baik kamu cari laki-laki lain yang lebih pantas untukmu. "
"Nggak... Aku hanya mencintai kamu Andra... Aku rela mengkhianati papa demi kamu... Andra aku mohon kembali padaku... Aku rela meskipun jadi selingkuhan kamu."
"Cihhh.. (Murahan)... Dengarkan baik-baik... Aku tidak akan sudi berselingkuh apalagi denganmu... Aku mencintai Adistia sampai kapanpun!!!! "
"Maafkan aku Ndra... Baiklah... Jika maumu begitu.. Lebih baik aku mati!!! "
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Lakukan saja... Tidak ada untung dan ruginya bagiku.. Tidak ada urusannya juga denganku. " (Andra tersenyum devil).
"Kamu tega berkata seperti itu Ndra? Lihat saja aku pastikan kamu akan jatuh ke tanganku. Perempuan itu tidak akan bertahan denganmu!!! "
"Lakukan semaumu... Tapi jika kau berani menyakiti istriku... Kupastikan hidupmu akan hancur saat itu juga... Dan jangan harap kau bisa bernafas... Pergi sekarang dari hadapanku!!! "
"Kamu kejam... Kamu bukan Andra yang aku kenal... Kamu tega Ndra... Kamu tega!!!" (Felysia memukul-mukul dada Andra).
"Satpam.... Satpam bawa perempuan gila ini dari sini!!! "
"Baik Pak... Ayo keluar!!! "
"Saya bisa keluar sendiri... Lihat saja kamu Andra!!! " (Dalam hati, Felysia terus mengumpat. Sesampainya diparkiran tak sengaja ia berpapasan dengan Adistia).
"Eh ada pelakor... Kira-kira mau kemana... Apa mau bertemu selingkuhannya?" (Ucap Felysia dengan sindiran tetapi tak digubris oleh Adistia) .
"Oh iya pasti bertemu suami hasil ngrebut ya.. " (Tambah Felysia).
"Sudah cukup? " (Tanya balik Adistia dengan tenang).
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Oh gw kira lu tuli perempuan perebut!!!! "
"Saya tidak tertarik dengan ucapan anda... Permisi!!!! "