Cerita ini berkisah tentang seorang remaja yang baru lulus sekolah harus menikah dengan seorang pria yang tidak pernah ia cintai. Mereka menikah atas permintaan kakaknya,saat itu tidak ada pilihan lain. Kakaknya menderita Leukemia dan sudah masuk fa...
Sudah 3 hari semenjak kejadian penculikan Gavrila berlangsung. Kini Gavrila sudah lebih baik tetapi ia masih harus bethrest. Elvan sendiri tidak pernah bertemu Fabricia. Kontak seluler pun sudah tak ada. Mereka menjadi seakan orang asing. Walaupun sebenarnya Elvan juga mencintai Fabricia tetapi cintanya pada Rena jauh lebih besar.
"Aaarrrggg maafkan gw Fa... Maafkan gw Ray... Gw salah sama sekalian.. Fa gw udah permainkan cinta lu.. Lu sekarang pasti benci sama gw... Maafin gw Fa.. " (Elvan membuang berkas-berkas yang ada diatas meja kerjanya).
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ia merasa bersalah pada Fabricia. Setelah menemui Fabricia 3 hari yang lalu, ia seharian mengunci diri di kamar. Tak mau siapapun mengganggunya. Termasuk Rena. Rena adalah gadis yang telah dipacarinya selama 4 tahun. Namun orangtua Elvan tidak setuju. Mereka memaksa Elvan untuk putus dengan Rena. Karena selalu mendapat tekanan dari kedua orangtuanya, Elvan akhirnya memutuskan hubungan dengan Rena. Padahal keduanya saling mencintai. Walaupun mereka sudah putus tapi diam-diam Elvan masih tetap berhubungan dengan Rena. Dan Fabricia adalah hasil dari perjodohan orangtua. Awalnya Elvan menolak tapi karena paksaan Elvan pun menyetujuinya. Selang 2 bulan mereka dekat dan menjalin hubungan, Elvan merasa tak enak hati harus menduakan Fabricia. Menyembunyikan hubungannya dengan Rena. Ia memilih untuk memutuskan hubungan dengan Fabricia daripada harus menyakiti perasaan gadis itu.
Fabricia juga berusaha melupakan cintanya dengan Elvan. Ia memaksa dirinya untuk bekerja dan bekerja dengan harapan bisa melupakan laki-laki yang mengisi hari-harinya akhir ini. Adistia sudah sering mengingatkan agar Fabricia tak menyiksa diri namun hanya jawaban iya tanpa bukti yang diterima. Adis tak ingin sahabat satu-satunya jatuh sakit dan akhirnya drop.
"Sayang... Lagi nglamunin apa? " (Andra memeluk Adistia dari belakang. Adistia sendiri tengah melamun dibalkon kamarnya).
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Bukan apa-apa. " (Jawab Adistia datar. Sudah 3 hari pula Adistia ngambek pada Andra. Sikap dingin istrinya yang selalu Andra terima walaupun sudah berbuat manis sekalipun).
"Sayang kamu masih marah? "
"Hmmm."
"Sayang sudah aku katakan, aku nggak ada hubungan lagi dengan Felysia. "
