EPISODE 69

1.7K 48 13
                                    

          Dalam pikiran Andra muncul sebuah ide licik. Keegoisan dan hasrat membuatnya lupa diri. Ia tidak ingin melepaskan lagi Adistia dari tangannya. Tidak akan ia biarkan Adistia pergi lagi. Apapun akan ia lakukan demi mendapatkan Adistia. Ia mengirim pesan pada anak buahnya untuk menjalankan tugasnya.

"Biarkan kali ini gw egois ataupun dibilang pecundang. Tidak akan gw lepaskan lagi. Adistia hanya milik gw dan selamanya hanya akan jadi milik gw seorang. Tidak ada yang lain!!! " (Gumam Andra).

         Acara berlangsung sangat lama. Ia ingin meninggalkan tempat acara karena khawatir Dinda akan mencarinya tapi semua tamu undangan masih lengkap tidak ada yang keluar. Mau tidak mau Adistia harus tetap menunggu.

           Adistia membuka ponselnya dan membuka rekaman CCTV apartement. Ia memang memasang CCTV untuk mengawasi putrinya. Sebuah senyuman tulus terukir di bibir manis Adistia. Andra hanya menatapnya, sudah lama senyuman ini ia rindukan. Sayangnya senyuman ini bukan untuknya.

"Putrimu belum tidur? " (Andra mencoba memulai pembicaraan)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Putrimu belum tidur? " (Andra mencoba memulai pembicaraan).

"Belum."

"Ini kan sudah malam. Apakah putrimu selalu tidur larut malam? "

"Tidak... Akhir-akhir ini saja.. Dan sepertinya Fa.. " (Adistia menghentikan ucapannya).

"Tidak ada yang perlu kamu sembunyikan.. Kamu Adistia dan yang sekarang bersama putrimu adalah Fabricia. Aku tidak tahu kenapa kamu tidak mau mengakuinya tapi aku akan berusaha menerima. Mungkin saat ini kamu belum bisa memaafkanku. Tapi percayalah saat itu bukan seperti yang kamu pikirkan. "

          Bagai tersambar petir, Adistia terpaku. Ini memang pernah ia pikirkan. Dan perkiraannya benar, Andra perlahan-lahan pasti mengetahui Identitasnya. Tapi disangka akan secepat ini. Adistia memasukkan HP nya ke tas meminum jus didepannya.

          Tanpa disadari Adistia, sebuah senyuman Devil tersirat dari bibir Andra. Entah apa yang direncanakan. Tapi semua ini adalah bagian dari rencananya.

           Setelah 5 jam berlalu. Acarapun selesai. Kini tamu undangan memberikan selamat kepada kedua mempelai dan beberapa dari mereka memilih untuk berpamitan. Karena hari sudah larut malam, Adistia juga berpamitan. Ia terlebih dahulu naik panggung untuk memberikan selamat diikuti oleh Andra dibelakangnya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MY BELOVED DOCTOR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang