EPISODE 9

7.4K 193 24
                                        

        Adistia melangkah menuju ranjang tidurnya. Ia begitu lega mendapati Andra yang sudah tidur duluan. Tak ingin Andra terusik, Adistia berbaring disamping Andra dengan hati-hati.

"Huhf... Selamat... Mas Andra udah tidur duluan. "

         Tanpa disadari Adistia, Andra tersenyum. Padahal laki-laki itu belum tidur. Ia hanya memejamkan mata. Andra tetap diam seolah tidur sedangkan Adistia justru menonton drama Asia. Ia memang suka drama romantis terutama Chinese Drama. Awalnya Adistia menonton drama dilayar HP tapi karena pegal memegangnya, akhirnya ia menghubungkannya ke televisi. Adistia tersenyum-senyum sendiri ketika menonton drama favoritnya. Ia tidak sadar jika sedari tadi Andra menatapnya.

"Ya ampun kenapa sih romantis banget. Andaikan didunia nyata ini ada. Ah apaan sih ngehallu mulu kerjaanku. " (Ucap Adistia fokus pada dramanya sembari berbaring dikasur).

       Tak lama ada scene romantis yang  memperlihatkan sepasang kekasih tengah berciuman (kiss scene). Awalnya Adistia biasa saja tapi entah apa yang sedang ia bayangkan tiba-tiba ia menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Andra yang tengah memperhatikannya mengangkat alisnya sebelah. Ia bingung apa yang terjadi dengan istrinya. Adistia kembali membuka matanya dan melanjutkan menonton drama favoritnya.

"Apaan sih yang aku pikirkan ya kalik mas Andra bisa melakukannya seperti aktor itu." (Ucap lirih Adistia namun masih didengar Andra).

        Andra dengan berani memberikan kecupan dibibir Adistia hingga gadis itu terperangah tak percaya. Setelah memberikan kiss Andra kembali berbaring sedangkan Adistia langsung memegang bibirnya. Ia segera menatap Andra. "Kenapa... Bukankah kamu menginginkannya? " (Tanya Andra sembari menatap Adistia dengan tatapan yang sulit untuk dimengerti).

"Hah... Bukan.. Bukan begitu.. Bukankah mas tadi tidur? "

"Siapa bilang saya tidur. Saya hanya memejamkan mata. "

"Apa!!!! Jadi mas sedari tadi nggak tidur? "

        Andra menggelengkan kepala sementara Adistia merona pipinya. Tentu dia merasa malu juga kaget. Ia mengira jika hanya dirinya saja yang belum tidur. Adistia pun mematikan televisi dan berbaring membelakangi Andra.

"Kenapa mas Andra tidak bilang sih. Menyebalkan!!! " (Gerutu lirih Adistia sembari menarik selimut untuk menutupi pipinya yang merona).

"Bagaimana mau bilang kamunya saja fokus pada drama itu. Dis yang kamu ucapkan beneran... Apa kamu menginginkannya.. Kalau kamu menginginkannya saya bisa lakukan. "

"Hah... Tidak.. Tidak.. Tidak perlu. Saya tidak mau. " (Sontak Adistia berbalik dan menatap Andra).

"Kenapa tidak mau? "

"Tidak apa-apa.. Mas sebaiknya tidur ini sudah malam. "

"Saya belum mengantuk. "

"Lalu mas mau ngapain? "

"Kamu pikir mau ngapain? "

"Hah... Saya tidur duluan mas. " (Andra melihat bagaimana Adistia yang tengah salah tingkah membuatnya ingin menerkam gadis itu sekarang juga. Namun ia memilih bersabar).

         Adistia memejamkan matanya tetapi tetap tidak bisa tidur. Masih terbayang jelas bagaimana Andra menciumnya barusan. Adistia membuka matanya dan mengurungkan niatnya untuk tidak tidur.
"Katanya mau tidur? " (Tanya Andra ketika gadis itu membuka selimutnya).

"Nggak bisa tidur!!! "

"Why? "

"Nggak ngantuk? "

"Apa mau saya peluk agar kamu bisa tidur?"
"Hah.. Apa.. Tidak perlu mas.. Saya beneran belum mengantuk... Saya mau lanjut nonton drama lagi saja. "

"Silahkan."

"Yah HP ku malah lowbet lagi. "

"Pakai HP saya saja. "

"Tidak perlu mas saya nonton TV saja. "

"Tidak apa pakailah. Ini! " (Andra memberikan HP nya pada Adistia).

"Beneran.. Terimakasih mas. "

"Ya."

         Adistia bersandar ditepi ranjang. Ia mencari drama kesukaannya dan segera menontonnya. Terlihat ia begitu antusias. Tapi lama-kelamaan tangannya mulai pegal. Andra langsung merangkul bahu Adistia dari belakang dan membawanya untuk bersandar didada bidangnya. Entah kenapa Adistia hanya menurutinya. Setelah Adistia bersandar di dadanya, tangan Andra meraih HP-nya untuk ia pegang.

"Mas.. Biar aku pegang sendiri. "

"Saya saja yang pegang HP nya. "

"Tapi mas... " (Andra menarik tangan Adistia dan ia taruh dipinggangnya. Setelahnya ia memegang HP nya sendiri yang masih menayangkan drama pilihan Adistia).

         Setelah 1 jam lebih, Andra tidak mendengar suara Adistia. Hanya nafas tenang yang dapat ia rasakan. Rupanya Adistia sudah tertidur dengan tangan memeluk pinggang Andra. Andra menaruh HP-nya dan meraih selimut untuk menyelimuti dirinya juga Adistia. Ia membiarkan Adistia tidur memeluk dirinya. Andra memandang wajah polos dan cantik istrinya ketika tidur. Senyuman terpancar dari bibir Andra, hatinya terasa tenang ketika dekat dengan istrinya. Andra menyibakkan rambut Adistia dan membelai pipinya lembut. Adistia tak merasa terusik karena sudah tertidur pulas. Andra akhirnya ikut tidur bersama istrinya dengan tangan yang juga memeluk Adistia.

MY BELOVED DOCTOR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang