"Niat BAIK yang kita pahami dari hal BURUK bisa jadi bumerang untuk kehancuran KITA sendiri."
-Mayara
***Dari balik pintu kamar nampak Ayara tengah berdiri di depan kaca, memandangi penampilannya saat ini.
"Lo yakin mau pergi bareng Alex, Ay?" lirihnya pada diri sendiri di depan kaca.
Masih sibuk menatap kaca, terdengar dering telfon yang berada tepat di dekat tangan Ayara yang sedang menumpu badan di meja rias.
Perlahan Ayara mengangkat telfon yang menampilkan nama Alexio Kareen di sana.
"Gua di depan rumah lo." Ujar Alexio dari balik telfon.
Ayara menutup telfon itu dan kembali menatap kaca.
"Huhh..." Ujarnya menarik nafas panjang dan berlalu menuruni anak tangga.
Ayara perlahan membuka pintu dan segera menghampiri Alexio yang sudah ada di depan mobil itu. Dari jauh, nampak raut wajah ternganga Alexio melihat penampilan Ayara.
Ayara yang tampil dengan dress mini selutut berwarna hitam, ditemani bling-bling berwarna gold itu nampak mewah.
"You look so beautiful." Ujar Alexio sembari membukakan pintu mobil.
Ayara hanya diam dan masuk ke mobil itu.
Sepanjang perjalanan Ayara hanya diam, sedangkan Alexio, sibuk menceritakan alur hidupnya. Usai beberapa menit, mereka berhenti tepat di depan Cafery Ayu.
"Silahkan." Ujar Alexio sembari membukakan pintu.
Ayara turun dari mobil tanpa senyum sedikitpun, dan segera mencari tempat. Sedangkan, Alexio masih diam di dekat mobilnya menatap kepergian Ayara.
"Kita liat aja, 3 menit ke depan, apakah lo masih cuek sama gua?" lirih Alex dengan nada kemenangan.
Alex menyusul Ayara dan segera memesan makanan. Ayara hanya diam sembari menunggu pesanannya. Sedangkan, Alexio nampak mencari cara agar keberadaan mereka berdua dapat hangat.
"Mm, Ay, gua mau ngomong sesuatu." Ujar Alex sembari mencoba memegang tangan Ayara.
"Apa?" tanya Ayara sembari menjauhkan tangannya dari Alex.
"Mm, gu..." Ujar Alex hendak menyatakan sesuatu.
Drrrr...drrrrr...
Ayara merogoh ponselnya dan melihat nama yang tertera di sana. Ayah Andi. Seketika moodnya berubah dan segera meletakkan kembali ponselnya.
"Kok ga diangkat?" tanya Alex penasaran.
"Biasalah, lo tadi mau ngomong apa?" tanya Ayara lagi.
"Ohh oke, mm.. tadi gu..." Ujar Alex hendak melanjutkan pembicaraannya.
"Ini mbak, mas, makanannya." Ujar pelayan cafe yang dibalas ucapan terima kasih oleh Ayara.
Nampak raut kesal menghiasi wajah Alexio. Alexio yang merasa gagal mengucapkan sesuatu itu mencoba lagi.
"Ay, gu..." Ujar Alexio hendak bicara.
"Makan dulu, nanti keburu dingin." Ujar Ayara sembari melahap makanannya.
Alexio hanya bisa terdiam, menatap kecewa Ayara karena ia merasa dinnernya ini benar-benar tidak sesuai harapan.
"Hmm, oke." Balas Alexio kikuk sembari melahap makanan yang ada di depannya.
Waktu terus berlalu seiring mereka berdua menghabiskan makanannya. Perlahan Alexio menatap Ayara yang sudah selesai makan, ia bermaksud hendak mengatakannya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAYARA (TAMAT)
Teen FictionSemua dimulai sejak kejadian lima tahun lalu. Ibunda Mayara Zauni yang terkena kanker diselingkuhi oleh Ayahnya yang bernama Andi. Perselingkuhan itu, membuat Ayara harus berjuang sendirian demi kesembuhan Ibunya. Waktu membawa Ayara ke suatu titik...