"Tidak ada ikatan, tapi selalu berharap dia baik-baik saja. Sedatar itu ya, Cinta Sendirian!"
-Be.Revandra
___________________________________Perjalanan panjang menuju rumah sakit mereka lalui di kendaraan berbeda. Malik asik menyalip kendaraan lain dan mengejar mobil yang Revan kendarai itu.
Selang waktu berlalu, mobil yang Revan kendarai berhenti tepat di depan Rumah Sakit Agraha. Revan turun dari mobilnya dan segera menggendong Ayara menuju ruang IGD.
"Dok, tolong temen saya." Ujar Revan sembari mengikuti suster dan segera membaringkan Ayara di atas kasur IGD.
"Silahkan tunggu di luar." Ujar dokter yang akan menangani Ayara itu.
Dengan perasaan kacau Revan keluar. Mencoba berdiri di depan pintu IGD dengan tenang. Harap cemas bahwa Ayara baik-baik saja. Lamunan dan kecemasan Revan pun buyar saat Malik, Gara dan Dara tiba di rumah sakit.
"Van?" panggil Malik sembari berlari cemas ke arah Revan.
"Ayara gimana? dia baik-baik aja kan?" tanya Gara cemas.
Revan hanya diam dan mulai kembali menatap pintu.
"Huh!" dengus Gara kesal sembari duduk.
Sementara, dari sudut sana nampak Dara yang tengah kesal akan kejadian hari ini.
"Aduh, semoga Aya ga kenapa-napa." Ujar Malik memohon.
Kreekkk....
"Kalian keluarganya?" tanya dokter cantik itu.
"Iya, Dok." Ujar mereka bertiga cepat.
"Gimana sahabat saya, Dok?" tanya Malik cemas.
"Gini, apakah temen kalian ada makan sesuatu sebelum dia pingsan?" tanya dokter itu.
"Ada Dok." Jawab Revan singkat.
"Dan apa kalian tau teman kalian punya alergi pada jenis makanan tertentu?" tanya dokter itu lagi.
"Setau kami dia cuman sakit magh kronis dok, bukan alergi." Ujar Malik menyanggah.
"Jadi gini, teman kalian alergi udang, dari sample yang sudah kami ambil, di sisa makanan yang dia makan ada bubuk udang yang bercampur dengan makanan yang baru saja ia makan." Jelas dokter itu.
"Maaf dok, kenapa bisa ya? Aya kan ga makan udang." Jelas Gara.
"Iya bener, kami emang baru tau dia alergi udang dok, tapi saya bisa pastiin kalo tadi dia pesannya kerang bukan udang." Jelas Revan panjang lebar.
Sesaat Mata Revan menatap Dara tajam. Ia seperti ingin sekali menghempaskan emosinya ke wanita itu.
"Bisa saja makanan yang dia makan terkontaminasi dengan bubuk udang seperti hasil lab tadi." Jelas dokter itu lagi.
"Baik dok, bisa kami lihat temen kami dok?" tanya Malik hendak masuk.
"Silahkan." Ujar Dokter itu.
"Terima Kasih, Dok." Ujar Gara sembari mengikuti Revan yang masuk lebih dulu.
Mereka menuju ke ranjang Ayara. Melihat sahabat manisnya terbaring lemas di situ.
"Ay, lo gapapa?" tanya Revan menyentuh tangan Ayara.
"Lo gapapa Ay?" ujar Gara.
"Gua gapapa, cuman kambuh doang kok." Ujar Ayara tersenyum kecil.
"Aduh Aya, kok bisa sih lo ga kasih tau kita kalo lo alergi udang?" celetuk Malik.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAYARA (TAMAT)
Fiksi RemajaSemua dimulai sejak kejadian lima tahun lalu. Ibunda Mayara Zauni yang terkena kanker diselingkuhi oleh Ayahnya yang bernama Andi. Perselingkuhan itu, membuat Ayara harus berjuang sendirian demi kesembuhan Ibunya. Waktu membawa Ayara ke suatu titik...