"Setidakadanya komunikasi, jangan hapus aku dari daftar bagian perjalanan kita."
-Revnda."Kenapa ga ada satu pun yang bilang ke gua kalau Aya ke gab?" tanya Revan dengan raut serius.
"Lo pada udah ga nganggep gua sahabat?" ujar Revan sinis.
"Bukan gitu Van, Aya ga ngebolehin kita buat ngasih tau ke lo," ujar Gara.
"Kenapa? karena gua udah bukan bagian dari kalian lagi?" sindir Revan.
"Van, bu.." ujar Malik hendak menjelaskan.
"Aduhh.." lirih Ayara memegang kepalanya.
"Aya? lo udah sadar?" tanya Gara mendekat ke arah Ayara.
"Kepala lo sakit?" tanya Revan mendekat.
"Kenapa gua bisa di UKS?" tanya Ayara menatap tiga sahabatnya.
________
Tenggg....tengg....Suara lonceng menandakan jam pelajaran yang berakhir. Dari ujung koridor, nampak Malik dan Gara tengah menuju ke UKS. Belum sempat berceeengkrama di UKS, mereka berdua telah berpapasan di lorong menuju UKS, disana nampak Ayara dan Revan tengah berjalan menghampiri Gara dan Malik.
"Udah baikan kah putri?"tanya Malik bergurau.
"Bisa aja martabak kacang." Canda Ayara menatap Malik jahil.
"Van, kumpul." Sorak salah seorang dari ujung lorong memanggil Revan.
Mereka berempat menoleh ke arah ornag itu. namun, hanya REvan yang menyaut.
"Duluan." ujar Revan yang diiyakan oleh lelaki itu.
"Gua cabut ya, hati-hati." ujar Revan sembari berlalu pergi.
Ayara mengangguk paham dan segera berlalu. sedangkan Gara dan Malik nampak heran.
"Loh itu Revan kenapa ga bareng?" tanya Gara heran.
"Yaudah, yuk." ujar Malik tak peduli karena tahu Revan latihan olimpiade.
"Yukkk gas balik." Ujar Malik merangkul Ayara dan berjalan bersama Gara.
___
Tak perlu waktu lama, motor ketiga sahabat itu kini tepat berhenti di depan pagar rumah Ayara. Mereka berdua mengantar Ayara hingga ke depan rumah agar dapat memastikan bahwa sahabatnya baik-baik saja."Makasi ya." Ujar Ayara sembari menutup gerbang.
"Kita langsung balik." Ujar Gara dan Malik bersamaan.
"Hati-hati." Ujar Ayara melambaikan tangan dan berbalik arah. Gara dan Malik mengiyakan sembari menggas motornya.
___
Ayara masuk ke kamar dan berbaring. Ia kemudian merogoh korek dan sebungkus rokok yang ada di meja dekat kasur. Perlahan ia melakukan rutinitasnya.Hamburan asap rokok menghiasi pandangan Ayara. Sembari mengisap rokok, ia teringat akan perkataan Revan tadi.
[FlashBack]
"Kenapa gua bisa di UKS?" tanya Ayara menatap tiga sahabatnya.
"E.." Ujar Malik hendak menjelaskan.
Tenggg....tengg....
"Yah, bel masuk," ujar Gara melirik ke Malik.
"Van, Ay, kita berdua masuk dulu buat izinin kalian berdua. Lo bisa tanya Revan Ay. Yuk, Lik." Ujar Gara sembari menarik Malik.
"Duluann yap." Ujar Malik menepuk Revan.
Revan mengangguk pasti dan menatap langkah mereka.
Kini, hanya ada mereka berdua di UKS. Ayara nampak bungkam dan menatap lurus ke atas.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAYARA (TAMAT)
Teen FictionSemua dimulai sejak kejadian lima tahun lalu. Ibunda Mayara Zauni yang terkena kanker diselingkuhi oleh Ayahnya yang bernama Andi. Perselingkuhan itu, membuat Ayara harus berjuang sendirian demi kesembuhan Ibunya. Waktu membawa Ayara ke suatu titik...