23

357 27 4
                                    

"Siapapun itu, tidak ada yang boleh melukai kamu!"
-
-
--------------

"Mana Alex?" ketus Revan masuk ke kelas Alex tanpa permisi.

"Dia lagi di aula, Van," ujar salah seorang temannya.

Usai mendengar pernyataan itu, Revan tanpa pamit langsung menuju ke aula yang situasinya sedang ramai itu.

"Van, biar gua aja." Pinta Ayara sembari menghalangi langkah Revan di pintu kelas Alex agar Revan tidak bertengkar.

"Vannn?!!!!" sorak Ayara.

Tanpa menghiraukan Ayara, Revan mencari Alex ke aula. Sesampainya di aula mata Revan dibuat berputar mencari sosok Alex, tanpa disadari, Revan menangkap sosok Alex di sudut tirai yang tengah bercengkrama manis dengan Maudy, salah satu orang berpangkat di OSIS.

Revan berlari ke arah Alex dan tanpa aba-aba langsung memukul Alex.

PLAKK...
PLAKKK...

"Apaan nih? lo kenapa Van?" tanya Alex sembari melindungi dirinya yang sudah dipukuli Revan.

"Ga usah sok bego!" ujar Revan emosi.

Revan yang dibalut emosi itu terus memukil Alexio.

"Ahh, stopp Van!!!" pinta Alexio karena tubuhnya sudah terasa sakit.

"REVANNNN!!! STOPPP!!!" sorak Ayara mencoba menarik Revan.

"Ga punya otak lo ya!!!" ketus Revan lagi.

"Maksud lo apaan, Van? gua bener-bener ga tau, stop dulu!!" ujar Alexio yang membuat Revan berhenti memukulnya.

"lo ngapain nyebarin foto Ayara?" tanya Revan sembari memenggal kerah baju Alexio.

"BUKAN GUA!" bentak Alexio sembari membalas pukulan Revan.

"Revannnnn!!!! udah Van!" ujar Ayara saat melihat Revan terkena pukulan Alexio.

Kurang tiga detik, darah segar mengalir di pelipis mata Revan. Melihat itu, emosi Revan pun memuncak.

"ANJ**NG!!!!!" ketus Revan sembari terus memukul Alex.

PLAKKKK......
PLAKKK....
PLAAKKKK......

"Udah Van, Udahh!!!" bentak Ayara yang berusaha menarik Revan.

PLAKKKK......
PLAAKKKK......

Satu pukulan lagi mendarat tepat di bibir Alex, bersamaan dengan guru BP yang mengode untuk ke kantor.

"UDAH!!!!" pinta Ayara sembari terus memegangi lengan Revan.

"Ikut Ibu!" ujar Bu Prita yang merupakan guru killer di sekolah ini.

"Kalian semua bubar, kembali ke tempat duduk masing-masing," jelas Bu Prita sembari berlalu.

"Huuuuuu," sorak para siswa yang dibubarkan dari tontonan itu.

Dengan sedikit menyeka darah yang ada di pelipis matanya, Revan berjalan menembus kerumunan yang dibubarkan itu bersamaan dengan Ayara.

"Eh, Van, lo kenapa?" tanya Malik panik di ujung kerumunan.

"Ay, Kena.." Ujar Malik hendak bertanya, namun Ayara mengode untuk tetap diam di sana.

Sesaat, Revan berjalan menuju kantor, begitun Alexio. Bajunya nampak sangat lusuh, ia berjalan mengikuti langkah Bu Prita.

"Eh, bentar, lo berantem sama Revan?" tanya Malik sembari merentangkan tangannya di depan Alex.

"Bukan urusan lo!" bentak Alex menyingkirkan tangan Malik dan berlalu pergi.

MAYARA (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang