"Aku dan kamu memang belum menyatu menjadi KITA, tapi perasaan suka ini seolah memaksaku untuk mempedulikanmu seperti aku dan kamu telah menjadi KITA."
-------------------
"Huhh...." Dengus Gara yang sedari tadi berdiri sembari menatap jam yang melingkar di tangannya.
Dara yang ditunggu, nampak asik sekali dengan gaun yang sedang ia pilih. Ia sesekali menanyai Gara perihal bagus atau tidaknya baju yang ia pilih.
"Yaudah, ini mbak." Ujar Dara sembari memberikan kepingan uang kepada pelayan toko.
"Ayuk sayang." Ujar Dara sembari menggandeng Gara.
Gara masih diam dengan raut kesal. Ia segera berjalan menuju bioskop dan melakukan perintah sesuai pesan yang sudah Malik kirim.
Usai mengurus masalah tiket, Gara masuk dengan sedikit membungkuk agar yang menonton tidak terganggu.
"Ga?" bisik Malik sembari mengode agar Gara mendekat ke arah mereka.
Gara menuju ke kursi paling sudut atas, tepat dimana ketiga sahabatnya itu berada.
"Misi." Ujar Gara pelan.
Gara langsung duduk dengan Dara di sampingnya.
"Lama banget sih." Ketus Malik yang berada di sebelah Gara itu.
"Ya, maaf." Ujar Gara pelan.
Film dengan genre horror yang sudah di putar setengah itu, membuat Dara merasa takut.
Sementara, Ayara yang berada di samping Revan nampak tenang. Ayara memang sangat menyukai genre horror, sama seperti Revan."Aaa..." Sorak Dara seketika memeluk Gara setelah melihat sorot hantu di layar bioskop.
Ayara tetap fokus dengan film itu. Melihat setiap penampakan menyeramkan dari film yang ia tonton.
Film berjudul 'Jurang Gaib' itu sukses membuat adrenalin Ayara terpacu. Film ini sangat seram dan sesuai untuk pecinta horror seperti Ayara.
"Aaaa..." Ujar Dara lagi.
Gara memegang tangan Dara sembari fokus menonton.
"Sayang, kita keluar aja yuk." Bisik Dara manja.
"Yah, kan baru masuk." Ujar Gara dengan nada kecewa.
"Aku takut." Ujar Dara lagi.
"Sini, kan ada aku." Ujar Gara menenangkan kekasihnya itu.
Revan yang melihat itu hanya diam, ia mencoba memalingkan wajah dan menatap sosok Ayara yang tengah fokus melihat hantu itu. Revan seketika terbawa suasana. Ia menatap dalam Ayara dan meletakkan tangannya tepat di atas tangan Ayara.
Ayara yang tersentak itu segera mengangkat tangannya.
"Sorry, lo takut?" tanya Revan memastikan.
Ayara hanya diam dengan gelengan pelan beberapa kali. Melihat itu, Revan kembali fokus pada apa yang tersaji saat ini.
"Aaa.. Astagfirullah ya Allahhhh." Sorak Malik memukul Revan yang ada di sebelahnya.
"Ih, apaan sih lo!" bentak Revan kesal akan kelakuan Malik.
"Itu serem bat ege!" bentak Malik kembali.
Ayara yang melihat itu hanya terkekeh, Malik memang orang yang heboh dimana pun ia berada.
Sekitar 2 jam berlalu, film horror itu kini berakhir dan membawa empat sekawan itu, ditambah Dara turun ke bawah. Keluar dari bioskop.
Malik yang baru saja keluar pintu langsung mengoceh.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAYARA (TAMAT)
Teen FictionSemua dimulai sejak kejadian lima tahun lalu. Ibunda Mayara Zauni yang terkena kanker diselingkuhi oleh Ayahnya yang bernama Andi. Perselingkuhan itu, membuat Ayara harus berjuang sendirian demi kesembuhan Ibunya. Waktu membawa Ayara ke suatu titik...