"Apapun keputusannya, aku mohon jangan sekarang!"
-Myra.__________
Saat kaki Zybran mengenai sasaran yang pas, motor Gara langsung hilang kendali dan menabrak pembatas jalan.
BRUGG!!!!
Hempasan helm yang keras ke aspal membuat darah segar di kepala Gara keluar. Sesaat ia masih melihat jelas wajah Zybran yang tersenyum sinis dan pergi begitu saja.
"...aaa..a." Ujar Gara merintih hendak memanggil Zybran.
"See you." Lirih Zybran berlalu kecang meninggalkan Gara.
Tatapan blur langsung menghampiri Gara dan ia seketika kehilangan kesadarannya.
Motor Revan yang berhasil menyusul itu hanya menemui sosok Gara. Zybran? Dia tidak ada di lokasi saat ini.
"GARAAAAA!!!!!!" sorak Revan sembari turun dari motornya.
Belum sempat melihat sosok Revan, Gara sudah tidak bisa bergerak lagi.
Revan bergegas membuka helm Gara dan memastikan apakah ia baik-baik saja atau tidak.
"GA!!!! lo gapapa kan?" ujar Revan dengan cemas.
"GAAA!!!! bangunn!!!" ujar Revan menepuk pelan wajah Gara.
Perlu beberapa detik saja untuk membasahi baju Revan dengan darah.
"GAAAA!!!!!!!! HARUSNYA LO TUNGGUIN GUA!!!" bentak Revan menyesali kejadian ini.
Revan memeluk erat tubuh Gara dan mendekap sahabatnya itu. Ia kalap. Ia tidak tahu harus bagaimana.
"TOLONGGG!!!" sorak Revan yang tidak ada jawaban itu.
"TOLONGGGG!!!" sorak Revan lagi.
Tempat balapan liat ini memang tersembunyi. Siapa yang akan menolong mereka di tempat seperti ini.
"ZYBRAN ANJ* NGG!!!!!!" sorak Revan di dalam gelap itu.
Revan merogoh handphonenya dan segera menelfon ambulance.
"Cepetan Pak!!" ujar Revan dengan bibir bergemetar.
Usai menutup telfon itu, Revan mencoba merobek baju miliknya dan membalutkan baju itu ke kepala Gara yang terus mengucurkan darah.
"Bertahan ya Ga, lo pasti kuat!" tegas Revan sembari membalut luka itu.
"Maafin gua Ga!" lirih Revan.
____
Selang waktu berlalu, Revan dan Gara kini berhasil dibawa ambulance. Revan duduk di sebelah Gara menatap sahabatnya dengan prihatin.Ia kemudian merogoh handphonenya dan mulai menghubungi seseorang.
"Gara..." ujar Revan dengan terisak.
"Kecelakaan." Tambah Revan lagi.
"RS. MEDIKA PERMATA." Ujar Revan menutup telfon itu.
Revan kemudian kembali fokus dengan Gara. Ia menggenggam erat tangan sahabatnya itu hingga mereka tiba di rumah sakit.
"Maafin gua Ga, lo harus bertahan." Ujar Revan.
Sampai di rumah sakit, Revan turun dan menuntun Gara hingga ke ruang IGD bersama beberapa suster lainnya.
"Ga lo pasti kuat." Ujar Revan sembari mengiringi Gara yang terbaring lemah.
"Dok, tolong sahabat saya..." ujar Revan memaksa masuk.
"Tenang saja, kami akan lakukan yang terbaik, kamu silahkan hubungi orang tua korban," jelas Dokter itu sembari masuk ke ruang IGD.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAYARA (TAMAT)
Teen FictionSemua dimulai sejak kejadian lima tahun lalu. Ibunda Mayara Zauni yang terkena kanker diselingkuhi oleh Ayahnya yang bernama Andi. Perselingkuhan itu, membuat Ayara harus berjuang sendirian demi kesembuhan Ibunya. Waktu membawa Ayara ke suatu titik...