59

779 19 0
                                    

Hari berlalu, menyisakan teka teki akan apa yang Malik dan Melati lakukan di Taman itu. Singkat cerita, Revan dan Ayara disuruh pergi oleh Malik.

Malik mengode kalau dia akan memberi tahu semuanya saat hari senin di sekolah.

"Jadian? beneran Mel?" tanya Ayara di malam itu.

Baru saja Melati hendak menjawab, Malik langsung mematahkan.

"Besok, senin, masih ada hari kan, lo pulang udah...." Malik mengode dua sahabatnya itu.

Karena paham, Revan segera menarik Ayara yang saat itu tidak tahu apa-apa.

Kini, Ayara dan Revan tengah menunggu kedatangan Malik di meja masing-masing. Mereka sesekali melirik ke pintu, namun nihil.

"Malik kemana sih, tumben banget dateng siang," Ayara melirik ke arah jam di tangannya.

"Jemputtt pacar kaliii..." ujar Revan ngasal.

Ayara menatap Revan serius, ia lalu bertanya.

"Van.. soal kejadian malem itu,"

"Yang Malik bilang dia udah jadian, beneran?"

"Iya kali," ujar Revan datar.

"Serius Van, lo kok ga kasih tahu gua sih!!" umpat Ayara kesal.

"Gua juga baru tahuu," ujar Revan.

"Bukan itu maksudnya,"

"Terus apa?" Revan mengernyitkan dahinya.

"Kenapa lo ga kasih tahu gua kalau mereka udah PDKT an..." Ayara kesal.

Baru saja Revan hendak menyangkal, sosok yang mereka tunggu datang. Malik berjalan ke mejanya. Melewati Ayara dan Revan.

"Nah, ini orangnya... lo tanya dia langsung aja." Ujar Revan melirik Malik.

Malik yang pura pura lupa itu mulai mengeluarkan wajah polosnya.

"Tumben, mau nanya apa kak? silahkan...." celetuknya.

"Gua seriuss..." Ayara mulai menatap Malik.

"Iyaa putri? apa!!?" Malik duduk di kursinya.

"Soal kejadian hari itu, malem minggu..." ujar Ayara.

"Malam minggu? kapan ya kak?" tanya Malik dengan raut manja.

Ayara sontak memukul Malik dengan buku.

"Buruan ege!! lo pacaran? kapan PDKT nya? kok gak ngasih tau kita?!!!" ujar Ayara.

"LO NANYA APA INTROGASI SIH????" Malik melongo.

Revan hanya terkekeh dengan ucapan Malik. Ia lalu mengeluarkan ponsel miliknya.

"Siapa bilang gua ga kasih tahu, gua udah kasih tahu Revan kok..." ujar Malik.

Mata Ayara seketika menatap Revan. Meminta penjelasan secara paksa.

"Yaa, gua juga ga tau-tau banget," ujar Revan yang mengerti maksud tatapan Ayara itu.

"Ga seruu aslii," Ayara membanting buku di mejanya.

Malik lalu bangun dari duduknya, ia kemudian berdiri di depan Ayara.

"Bukan gitu sayanggg," Malik membungkuk di depan Ayara.

"GA USAH PAKE SAYANG!!!" ujar Revan memukul Malik.

"Kok lo yang marah?" Malik menatap Revan.

Revan tak mengubris, ia memilih sibuk dengan hp nya. Malik lalu kembali melihat ke arah Ayara.

MAYARA (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang