"Rindu yang tak bertepi adalah merindukan dia yang tak akan kembali." -Myara
____
Matahari pagi seolah mengisyaratkan kepada Ayara untuk segera berbenah. Karena semalam tidur di RS, Ayara terpaksa harus mengganti bajunya di toilet rumah sakit.
Ia kemudian berjalan bersama Bryan menuju mobilnya di parkiran. Baju kotor ada di tangannya saat ini.
"Hati-hati bawa mobilnya," ujar Bryan sembari merangkul adiknya.
"Hahaha," Ayara terkekeh sembari meletakkan bajunya di mobil.
Melihat Ayara yang kembali lagi setelah meletakkan baju, Bryan merasa heran.
"Kenapa belom berangkat? Jajan kan udahh," ujar Bryan.
"Lagi nunggu boncengan." Celetuk Ayara.
"Pacaran ya kamu?" sindir Bryan menoel Ayara.
"KAGAA!!" sorak Ayara.
"Jujur aja kali, Udah Haram ga jujur lagi," celetuk Bryan tersenyum.
"Gua bilang enggak kak," Ayara tersipu malu.
"Iyaaa deh, iyaaa,SUKA NYA YANG HARAM-HARAM" ujar Bryan sembari mengalihkan pandangannya.
"Ga semua yang haram juga kali kak," ujar Ayara menyangkal. Bryan hanya geleng kepala.
"Kak, ntar Ayah jadi operasi ya?" tanya Ayara mengalihkan topik.
"Mm, kata dokter iya, tapi kembali lagi ke kondisi Ayah," ujar Bryan.
"Sekitar jam 2 an, ntar kamu langsung pulang ya," tambah Bryan lagi.
"Semoga lancar ya kak, nanti aku pulang bareng temen aja." Lirih Ayara.
"Aminn, okee gapapa," jawab Bryan.
Tak lama sosok Revan pun muncul. Revan belum kenal dengan Bryan. Ia kemudian berhenti tepat di depan Bryan sembari menyerahkan helm ke Ayara.
"Pake nih," ujar Revan.
"Oohhh, ini tebengan yang dimaksud adek saya," celetuk Bryan.
"Adek?" tanya Revan heran.
"Iya, dia itu..." Bryan hendak menjawab.
"Stoppp, jadi gini Van, kenalin ini Kak Bryan, abang gua." Ujar Ayara yang membuat Revan terkejut.
Revan tidak tahu kalau Ayara memiliki Abang kandung. Ia pikir Ayara anak tunggal.
"Kak Bryan, kenalin ini Revan, sahabat gua," ujar Ayara.
Revan dan Bryan lalu berjabat tangan saling kenalan.
"Bryan.." ujar Bryan.
"Revan bg," sahut Revan.
"Ehemm, jadi sahabatan doang nih ceritanya?" tanya Bryan usil.
"Apaan sih kak, gua cabut." Ujar Ayara salaman.
"Rencananya sih mau lebih bg, tapi Aya ga mau!" ujar Revan terkekeh.
"Hahaha, ehemm,, bel masih lama tuh, ngobrol dulu yuk Van," celetuk Bryan.
Ayara naik ke motor Revan setelah mengenakan helm.
"Udah, nanti telat, buruan Van!!" bentak Ayara.
"Cewek emang gitu bg," celetuk Revan men-start motornya.
"Hahaha, Hati-hati ya," Bryan melambaikan tangannya.
Revan mengklakson dan langsung menyusuri jalanan. Raut muka Ayara nampak memerah saat Revan bercanda dengan Bryan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAYARA (TAMAT)
Teen FictionSemua dimulai sejak kejadian lima tahun lalu. Ibunda Mayara Zauni yang terkena kanker diselingkuhi oleh Ayahnya yang bernama Andi. Perselingkuhan itu, membuat Ayara harus berjuang sendirian demi kesembuhan Ibunya. Waktu membawa Ayara ke suatu titik...