Part 32

1.2K 176 4
                                    

hai semua

apa kabar

kalau typo komen aja

jangan lupa tinggalin jeja

semangat puasa ke sembilan belasnya

selamat membaca

~~~
Aku rasa semua kenangan itu hanya bisa di kenang
Tidak dapat di ulang
Untuk membuat kenangan baru
~~~

"Tapi kenapa lo benci banget sama Queen Gal Apa masih karna kejadian kelas 3 itu?" tanya Gerlan penasaran, ia mendekatkan badannya ke arah Galaxy.

"Iya, dia yang udah buat adek gue sakit. Orang yang gue sayang semuanya ninggalin gue. Dan gue gak mau orang yang gue sayang kayak kalian kembali hilang karna dia. Cuma kalian yang gue punya sekarang. Bahkan orang tua gue meninggal juga karna dia."

Tuk

Suara benda jatuh mengalihkan tatapan dua cowok ganteng itu. Queen, berada di ambang pintu dengan tas yang terjatuh ke lantai. Gerlan dan Galaxy langsung berdiri dari duduknya. "Queen? Lo."

"Iya gue. Gue dengar semuanya dari awal," ucap Queen, matanya memerah, air matanya sudah berkumpul di pelupuk matanya. Ia maju menghadap Galaxy.

"Apa maksud lo Bunda sama Ayah meninggal?" Queen berucap dengan nada rendah, sangat rendah agar suaranya tidak bergetar.

"Iya, Bunda sama Ayah udah meninggal, DAN ITU KARNA LO." Galaxy menunjuk Queen tepat di depan wajahnya.

"Kenapa gue lagi sih Gal? Lo aja ga bolehin gue ketemu sama Bunda dari kelas tiga." Gak terima dong Queen di tuduh gitu aja, Galaxy aja gak bolehin dia dekat sama Bunda lagi sejak kelas tiga, dan Queen rindu Bunda, sangat.

"Apa lo lupa hah? Atau lo pura-pura lupa?" Queen menyerit kebingungan dengan perkataan Galaxy.

"alo yang buat adek gue jatuh waktu kita kelas tiga. Dan karna ulah lo itu adek kesayangan gue, Clara jadi geger otak." Queen menutup mulutnya, air matanya jatuh.

"Dan demi kesembuhan adek gue, Bunda sama Byah rela melakukan apapun, mereka ngobatin Clara ke Amerika. Satu setengah tahun yang lalu adek gue sembuh dan gue bahagia banget, tapi ternyata tuhan merenggut mereka semua dari gue. Mereka kecelakaan. Kalau lo gak buat Clara jatuh di wc waktu itu, pasti mereka semua ada di samping gue sampai saat ini." Galaxy sudah emosi, dia sangat emosi mengingat kejadian itu.

Queen menggeleng. "Tapi Gal, bukan gue yang buat Clara jatuh, gue aja baru datang waktu itu dan li-"

"Mau ngelak lagi lo? Gue lihat dengan mata kepala gue sendiri lo yang mengang botol minyak yang buat Clara jatuh!" seru Galaxy membentak lalu keluar dari dari ruang musik itu.

Queen menangis tersedu sedu. Gerlan tidak bisa menghentikan, karna ini urusan mereka berdua, gak boleh ikut campur urusan orang yah. Gerlan hanya bisa menghampiri Queen lalu menenangkannya.

"Bukan gue yang lakuin itu semua Her, bukan gue," ucap Queen dengan suara seraknya, ia menggeleng.

"Iya gue yakin itu bukan lo, Galaxy selalu ngambil keputusan sebelah pihak, itu kekurangannya. Dia mudah menyimpulkan tanpa nanya kebenarannya dari lo. Udah, mending kita pulang." Queen mengangguk lalu menghapus air matanya. Gerlan membantunya berdiri.

"Ger, lo tau kan dimana pemakaman Ayah sama Bunda? Antarin gue ke sana ya, gue mohon." Queen menyatukan kedua tangannya seperti orang sedang memohon.

Gerlan mengangguk. "Makasih Ger."

-SALQUEEN-

"Bunda, Queen kangen banget sama Bunda." Queen meletakkan karangan bunga di atas makam Alika. Ia berjongkok lalu mengelus batu nisan Alika hingga air matanya kembali mengalir.

SALQUEEN [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang