halo semuaa
apa kabar?
kalau typo komen aja
jangan lupa tinggalin jejak yaa
selamat membaca
~~~
Karna nyatanya sesuatu yang sudah di jalani tidak dapat di ulang kembali
~~~"Makan ya Queen." Stella menyodorkan sendok berisi bubur yang pastinya dari rumah sakit itu. Udah gak enak, gak ada rasa, pastinya hambar dong. Ya kalau sakit kan gak selera makan, tambah gak enak makannya soalnya pahit. Yaudah sakit terus jadinya. Harusnya si ya, orang sakit itu di kasih makanan yang enak enak biar cepat sembuh gak si? Tapi tetap aja ya, indra pengecap kita pahit juga si.
Queen menggeleng dan menolak sendok itu. "Ga mau Stella, pahit," tolaknya lalu menghadap ke arah lain.
"Queen, kalau lo gini terus kapan sembuhnya sih? Ayo dong, lima sendok jadilah ya." Stella kembali membujuk Queen yang tidak mau makan itu. Memang payah si bujuk orang sakit makan. Payah banget malah. Soalnya mereka gak ada selera makan, udah pahit lagi. Minum air putih aja pahit. Kaya bujuk anak kecil ya jadinya.
"Stella, gue ga lapar." Queen mengambil sendok yang Stella pegang lalu meletakkannya di mangkok. Ia mengambil mangkok itu dan meletakkannya di nakas.
Keadaan Queen sudah mulai membaik, semenjak seminggu kemaren bangun dari komanya. Badannya pun sudah agak berisi tapi makannya yang payah karna harus di paksa berkali kali baru mau. Kadang kadang sih ya. Kadang juga dia mau makan kalau lagi mood, kadang gak makan. Tapi tetap di paksa tapi Queen ya Queen, keras kepala.
"Queen, ayolah, jangan gitu. Makan dong." Stella memohon dengan Queen dengan menyatukan tangan di depan dada seperti orang yang sedang memohon.
"Udah Stell. Biar gue aja. Lo makan aja dulu," kata Galaxy yang berdiri dari sofa dan membuat Stella bangkit dari duduknya.
"Yaudah gue nyusul Tasya, Acha sama Ken ya," ucap Stella lalu keluar dari ruang Queen menuju kantin pastinya. Soalnya Tasya, Acha sama Ken tu suka lapar. Tapi kantinnya kantin rumah sakit ya, bukan kantin sekolah.
Galaxy duduk di kursi yang awalnya Stella tempati. Ia mengambil mangkok berisi bubur itu lalu mengambil bubur dengan sendok dan menyodorkannya di depan Queen.
"Makan ya Salqueen," ucap Galaxy lembut. Queen jadi dag dig dug. Tapi jangan meleleh dulu. Harus gengsian.
"Ga mau." Queen menolehkan kepalanya sembilan puluh derajat ke arah lain.
"Ayo lah makan. Kalau gak makan kapan sehatnya hm?" Nada itu yang buat Queen gak tahan. Tapi dia tetap bersikukuh untuk tidak luluh di bujuk Galaxy. Tapi gimana ya, nada Galaxy itu loh yang buat Queen jadi gak tahan.
"Pokoknya ga mau." Queen menggeleng gelengkan kepalanya berkali kali.
"Sayang. Makan yok."
Damn it. Queen ga bisa diam aja niiiih. Aaaaa di panggil sayang. baper lah masa engga. Queen menahan senyumannya dengan menggigit bibir bawahnya agar senyumannya tak nampak oleh Galaxy. Ia lebih menghadapkan wajahnya ke arah lain.
Qalaxy menggapai dagu Queen lalu menghadapkannya ke arahnya. Ia mengelus pipi Queen lembut. "Merah banget pipinya. Lucu," pujinya terkekeh dengan senyuman hangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
SALQUEEN [SELESAI]
Teen Fiction(PART MASIH LENGKAP) Ini tentang Salqueena Melody. Gadis cantik, pintar, baik dan selalu terlihat bahagia. Tapi ternyata ada rahasia dibalik itu semua. Ia hanya ingin merasakan kembali perhatian dan perlindungan dari Galaxy, teman lamanya yang dulu...