haiiii
maap banyak typo yaa
selamat membacaa
~~~
Mereka membuatku berarti dan bahagia lewat berbagai cara yang berbeda
~~~regalganteng
Alhamdulillahacha cantik
Kok alhamdulillah sih?regalganteng
Karna ternyata cinta gue ga bertepuk sebelah tanganStella langsung melepas tawanya dan meletakkan hp itu di tengah agar sahabatnya bisa membacanya. Acha mengerjapkan matanya berkali kali dan kembali melihat layar hp itu.
"Ini beneran? Ga mimpi kan gue? Aaaaaa gue sukaaa main TOD." Acha lalu berjingkrak jingkrak di tempat sambil memeluk hpnya dan senyum senyum sendiri. Sahabatnya merinding melihat tingkah laku Acha.
"Udah tu jatuh cintanya, kita lanjut TOD nya dong," kata Tasya yang sudah jengah dengan tingkah Acha. Acha mengangguk lalu memutar pena dangan senyum yang belum luntur dari bibirnya. Ujung pena itu menunjuk ke arah Queen.
"Dare," ucap Queen cepat tanpa menunggu Acha berbicara.
Acha tersenyum smirk. "Lo chat Bara terus tanya sama dia gini 'lo suka gue?' ayoo jangan ngehindar." Acha tambah melebarkan senyumnya lalu menaik naikkan alisnya.
"Lo gila, gamau ah gue, yang lain. Yang penting jangan yang ini." Queen menolak, ia memasang tampang kesalnya.
"Harus mau ga boleh engga. Tadi aja gue sama Stella gak boleh nolak loh," kata Acha lagi.
Queen mengendus sebal, ia membuka roomchatnya dengan Bara yang hanya berisi pembahasan olimpiade. Jari-jarinya menari di atas layar hpnya, tapi setelah itu ia menghapusnya lagi lalu menatap Acha dangan puppy eyesnya.
Acha memutar bola matanya malas, tak mempan dengan puppy eyes itu. "Ga mau tau, cepat. Biar gue aja, lama bener lo," ucap Acha lalu merampas HP yang Queen pegang dan mengetiknya lalu mengirimkannya pada Bara. Queen menutup matanya, tidak ingin melihat balasan yang akan Bara jawab nantinya.
Tapi sudah lama mereka menunggu, Bara tak kunjung membalas. Mereka tidak akan melanjutkan permainan sampai Bara membalas pesan itu, karna apa, karna penasaran.
Sudah 30 menit mereka menunggu tapi sepertinya tidak ada harapan Bara akan menjawab pesan itu.
Tasya mengendus. "Udah deh, kita tidur aja, gue ngantuk."
"Bara gaakan mau balas yang kaya gituan," saut Stella dan mereka merebahkan badannya ke kasur king sizenya Queen dan masuk ke alam mimpinya masing masing.
-SALQUEEN-
Nada dering yang keluar dari HP Queen membuat semua yang ada di kamar itu terbangun. Queen mengambil HPnya lalu mengangkat panggilan tersebut tanpa melihat siapa penelfonnya.
"Halo." Suara khas bangun tidur keluar dari mulut Queen dengan mata yang masih tertutup.
"Belum tidur?" Suara berat dari seberang sana membuat Queen langsung membuka lebar matanya dan duduk lalu melihat siapa yang menelfonnya.
Queen membulatkan matanya tidak percaya, tertera nama Bara di layar hpnya. Ia berteriak dalam hati tapi ekspresinya berusaha untuk tetap tenang untuk jaim.
Queen memukul mukul kepalanya dan berkata dengan suara yang tidak keluar, "aduuh."
Queen berdeham mengambil nafas panjang dan kembali menetralkan mukanya. "Kenapa Bar?" tanyanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SALQUEEN [SELESAI]
Roman pour Adolescents(PART MASIH LENGKAP) Ini tentang Salqueena Melody. Gadis cantik, pintar, baik dan selalu terlihat bahagia. Tapi ternyata ada rahasia dibalik itu semua. Ia hanya ingin merasakan kembali perhatian dan perlindungan dari Galaxy, teman lamanya yang dulu...