Part 37

1.3K 159 7
                                    

hai semuaa

apa kabar?

kalau typo komen aja

jangan lupa tinggalin jejak yaa gratis kok

semangat puasa ke dua empatnya
tinggal beberapa hari lagii🥳🥳

selamat membaca

~~~
Setiap kita pasti akan merasakan yang namanya kehilangan dan di tinggalkan
~~~

Queen memandang kosong ke gundukan tanah yang ada di depannya, menangis tanpa air mata karena air matanya sudah habis karena menangis seharian. Matanya tak pernah lepas dari gundukan tanah yang masih basah ini. Antara mimpi dan kenyataan, Queen masih belum percaya. Ia menganggap ini semua hanya mimpi di siang bolong.

Sangat belum percaya Mama, Papa, dan Adiknya meninggalkannya secepat ini. Dia sendirian, tinggal sendiri, tanpa keluarga yang dulunya selalu menemaninya, selalu menghiburnya, selalu menyayanginya. Tapi itu semua hanya kenangan yang hanya bisa di kenang, tidak dapat kembali di rasakan. Hanya bisa di simpan dalam ingatan tanpa bisa kembali kita ulang.

Hanya Queen, Stella, Tasya, Acha, dan Ken yang tersisa, orang-orang sudah pulang ke rumahnya masing masing.

Stella mengelus punggung sahabatnya lembut. "Udah Queen, yok kita pulang, mereka pasti sedih lihat lo kaya gini."

"Ga mau, gue mau tetap di sini." Sudah berkali kali mereka membujuk Queen, sebanyak itu juga Queen menolaknya. Ia sama sekali tidak ingin beranjak dari tempatnya.

"Ingat ya, besok ada surprise dari Mama, jangan pulang lama lama."

Seketika, ucapan mamanya melintas di pikiran Queen. Queen memeluk nisan Mamanya. "Mama, apa ini yang Mama bilang surprise? Aku ga suka surprise Mama, Queen ga suka Ma. Mama Papa sama Arga ninggalin aku sendiri," ucapnya lirih.

"Queen, udah. Kami semua ada buat lo. Lo gak akan sendiri, kami semua akan selalu sama lo." Tasya meraih tangan Queen lalu mengelusnya.

"Tapi mereka ninggalin gue Sya, gue belum sanggup, gue masih belum percaya. Gue mau ikut mereka aja." Queen langsung menghamburkan pelukannya pada Tasya, isakannya kembali terdengar.

Tasya mengelus punggung Queen sabar. "Queen, lo gak boleh ngomong gitu, kami janji akan selalu ada buat lo. Lo jangan sedih lagi ya."

"Iya Queen, yok kita pulang. Kita akan selalu doain Mama, Papa, sama Arga tenang di sana." Acha membantu Queen untuk berdiri.

-SALQUEEN-

"Queen, ayo dong makan dulu. Udah lima hari lo gak makan nasi," bujuk Stella menyodorkan sendok berisi nasi goreng pada Queen, tapi ia enggan menerimanya.

Semenjak keluarganya meninggalkannya, ia selalu termenung di kamar dan tidak ingin makan apapun. Matanya menghitam karena kebanyakan menangis dan tidak tidur, pipinya kurus, rambutnya berantakan.

"Queen, jangan gini terus, nanti lo sakit," ujar Acha, ia duduk di sebelah Queen.

"Biarin," jawabnya singkat, ia menyandar di kepala kasur sambil memandang kosong ke jendela kamarnya.

"Lo harus sabar Queen," ucap Tasya. Ia duduk di kaki Queen.

"Gimana gue mau sabar? Sahabat gue semua jauhin gue, Galaxy nuduh gue yang engga engga, terus keluarga gue pergi ninggalin gue sendirian. Kurang apa lagi cobaan hidup gue?" Queen berucap dengan tidak santai hingga air mata kembali membanjiri pipinya.

SALQUEEN [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang