Part 2

3.3K 626 217
                                    

haaaaai jangan bosan bacanya yaaa hehe

kalau bisa tinggalin jejak yaa

maap kalau banyak typonya yaa

selamat membacaa

~~~
Orang yang selalu ada
Senang ataupun susah
Suka maupun duka
Bahagia atau sedih
Itu baru bisa dipanggil sahabat
~~~

Bara? batinnya.

Ia menarik kedua sudut bibirnya membentuk lengkungan indah, siapapun yang melihat bisa meleleh.

Kenapa bara bisa ada di sini? atinnya lagi.

Memang benar jika Queen menyukai Bara. Siapa yang tidak suka dengan seorang Albara Samudra. Hidung yang mancung, bibir yang merah ditambah mata yang indah, pahatan yang sangat indah. Juara umum menambah kesan Bara. Kapten basket di SMP Arven dan mantan ketua osis membuatnya terkenal di sekolah.

Tapi siapa sangka, ternyata Bara sering bolos saat pelajaran tetapi tetap menjadi juara umum, ia sangat pintar. Aneh bukan, tetapi memang itulah yang terjadi.

Eh tapi tunggu dulu, Queen bukan menyukai Bara tetapi hanya mengaguminya saja. Bara selalu menang olimpiade nasional, dan membuat Queen kagum padanya. Queen iri pada Bara. Menurut Queen jika Bara bisa maka ia juga harus bisa. Tidak apa iri jika menyangkut masalah kepintaran bukan? Untuk menambah motivasi belajar apa salahnya?

Queen termasuk anak yang pintar di SMP Arven. Semua lomba yang ditawarkan kepadanya akan selalu ia ikuti. Menurut Queen tidak masalah jika kalah, yang penting menambah pengalaman dan lama lama akan mahir sendiri.

Perlahan tangan mungil Queen bergerak menuju kepala Bara tetapi suara knop pintu mengurungkan niatnya.

"Eh Queen udah bangun ternyata. Terus malah Bara yang tidur? Dasar tukang tidur." Itu suara milik Regal. Dibelakangnya ada Langit yang memegang nampan berisi jus jerus dan semangkuk bubur. Ternyata Regal menyuruh Langit membawanya, dan kenapa Langit mau menjadi babu Regal yaa?

"Gue ga tidur." Bara menyela ucapan Regal. Ternyata Bara tidak tidur. Untung saja Queen tidak jadi melakukan niatnya, jika itu terjadi maka ia akan kena amuk Bara nanti.

Langit berjalan meletakkan nampan tersebut di atas nakas, lalu tersenyum pada Queen, Queen membalas senyuman langit.

"Queen ini lo minum dulu deh, pasti Bara ga ada kasi lo minum tadi. Nih." Langit mengambil air hangat di atas nakas dan memberinya kepada Queen. Queen menerima pemberian Langit dan langsung meminumnya hingga tandas.

"Makasii yaa Langit." Langit mengangguk dan mengambil gelas di tangan Queen lalu meletakkannya pada tempat semula.

"Oh iyaa Queen, tadi kami udah kasih tau sahabat lo kalau lo ada di sini tapi bentar lagi kayaknya baru bisa kesini soalnya mereka ga dibolehin keluar sama Pak Bambang," ucap Langit dan Queen hanya mengangguk.

"Ini minum dan bubur buat lo, karna pasti tadi lo belum sarapan kan? Jadi ini Bara yang suru beli sarapan buat lo." Langit memberikan mangkuk berisi bubur itu kepada Queen.

"Iya. Makasii Bara, makasii Langit." Queen mengambil mangkuk itu lalu mulai memakan buburnya karna sudah lapar juga, belum sarapan.

"Buat Bara sama Langit aja makasihnya? Buat gue engga? Padahal yaa tadi kami hampir ketahuan Bu Barina ke kantin, tapi untung aja gue bisa kendaliin masalahnya, jadi kami bisa lolos sekarang dan lo bisa makan bubur itu sekarang, kalau gue ga ada, mungkin lo udah mati kelaparan." Regal melipat tangannya di depan dada sambil mengibas ngibaskan rambut jambulnya.

SALQUEEN [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang