haii semuaa
apa kabar?
kalau typo komen aja
jangan lupa tinggalin jejak
semangat puasa ke dua tujuh
tinggal tiga lagii🥳🥳selamat membaca
~~~
Mundur adalah tahap terakhir saat kita sudah lelah dengan perjuangan yang selalu di sia siakan
~~~"Enggak ah, gue gak cemburu sama sekali. Mana mungkin gue cemburu," kata Galaxy menolak ucapan Gerlan dengan gelengan kepala.
Gerlan menarik nafasnya panjang. Ini anak gengsian banget sih jadi orang. "Gal, gue udah kenal lo dari SD. Gue tau semua sikap sikap lo. Gue udah kenal banget sama lo. Dan lo tau itu. Gue tau lo cemburu," ucapnya menepuk nepuk pundak Galaxy.
Galaxy menghadapkan badannya ke Gerlan. "Gue gak tau Ger sama perasaan gue sendiri. Di sisi lain gue gak bisa lupain dia, gue masih suka sama dia. Tapi di sisi lain lagi saat gue ngelihat dia, ngingat kejadian kejadian itu, gue benci sama dia. Dan waktu dia bilang mundur, rasanya gue gak rela, rasanya gue mau cegah dia tapi benci gue ke dia melebihi rasa suka gue," curhatnya lalu mengacak acak rambut dan mengusap mukanya.
Gerlan mencoba berfikir. "Gal, kemarin kita gak ada waktu kejadian awal kan? Soalnya kita semua di panggil waktu Queen udah nampar Sahira. Tapi sebab dia nampar kenapa kan kita gak tau? Bisa jadi sa-"
"San lo lebih percaya sama dia dari pada pacar lo sendiri?" tanya Galaxy memotong ucapan Gerlan.
"Bukan gitu maksud gue elah, lo suka banget sih menyimpulkan secepat itu. Gue gak dukung siapa siapa. Bisa Queen benar, atau Sahira yang benar. Soalnya waktu Queen siap bicara sama lo dia bilang gini sama Sahira, 'gue ga butuh teman munafik kaya lo' terus Sahira diam aja, gak berusaha buat bela diri," tutur Gerlan mengingat ucapan Queen tempo hari.
"Bisa aja dia yang bersandiwara Ger," tolak Galaxy lalu menyandarkan kepalanya ke sofa.
"Harus di selidiki," kata Gerlan serius.
Galaxy menegakkan kepalanya. "Aneh-aneh aja kerja lo."
"Lo kan tau gue suka hal yang menantang kaya gini, apa lagi menyelesaikan masalah yang beginian," ujarnya tersenyum devils. Galaxy yang melihat tampang Gerlan bergidik ngeri.
"Oh BTW, mana mereka ber tiga?" tanya Galaxy, pasti taukan siapa mereka bertiga, siapa lagi kalau bukan Natan, Alga dan Vian.
"Tadi lo main cabut, gue ikutin, nah mereka makan dulu, katanya sayang di tinggal makanannya. Biasa sekalian tebar pesona," jelas Gerlan mengingat apa yang mereka katakan tadi.
"Kami dataaaaaang," teriak seseorang dari ambang pintu. Dia Natan, yang sedang menyeret tangan Vian juga Alga yang sedang memakan permen karet di sebelahnya.
"Kangen yaa? Kangen yaa? Kangen yaa? Kangen lah masak enggak," kata Alga lalu duduk di sebelah Galaxy.
"Cepat banget lari kalian, mending gue habisin martel gue dulu daripada di sisain, sayang," ucap Natan lalu menyuruh Vian untuk duduk.
"Ngapain pake seret-seret segala Nat?" tanya Gerlan yang heran melihat Natan menyeret Nian.
Natan duduk di samping Bian. "Vian makan lama banget, entah ngapain dia lama lama. Tumben. Dari pada kami kena marah Pak Bayu nanti, mending gue seret."
KAMU SEDANG MEMBACA
SALQUEEN [SELESAI]
Teen Fiction(PART MASIH LENGKAP) Ini tentang Salqueena Melody. Gadis cantik, pintar, baik dan selalu terlihat bahagia. Tapi ternyata ada rahasia dibalik itu semua. Ia hanya ingin merasakan kembali perhatian dan perlindungan dari Galaxy, teman lamanya yang dulu...