Part 66

874 105 3
                                    

hai semua

apa kabar

kalau typo komen aja

jangan lupa tinggalin jejak yaaa semuaa

selamat membacaa

~~~
Tidak bisa di paksakan lagi
Jika dia tidak mau
Kita hanya bisa melepasnya dengan ikhlas
~~~

"Eh galaxy, tunggu dulu. gue mau bicara lagi sama lo." Queen memegang tangan Galaxy yang kebetulan lewat di depannya saat ia keluar dari ruang guru dan ingin berlalu meninggalkannya. Galaxy melihat tangannya yang di pegang oleh queen, ia melepas tangan Queen dengan kasar.

"Apa lagi? Mau hina pacar gue lagi? Gue gak ada waktu." Dingin dan datar. Masih seperti kemarin. Tak ada kelembutan seperi dulu yang Queen dengar. Semua berulang lagi seperti pertama kali mereka bertemu.

Tapi Queen kembali memegang tangan Galaxy tapi Galaxy tak menolak, dia menerimanya, seperti yang aneh saat gadis ini memegang tangannya. Rasanya seperti ada yang menjalar ke seluruh tubuhnya. Gadis ini membawa sensasi berbeda untuk kehidupannya.

Queen melihat ke kanan kiri depan belakang untuk melihat apakah ada Glad atau tidak membuat Galaxy berdecak kesal. "Ck, lama banget, gue sibuk ni." Ia menghenpaskan tangan Queen.

"Eh Galaxy tunggu dulu. Jangan pergi dulu, santai aja kali." Queen kembali mengambil tangan Galaxy untuk menghentikan langkahnya. Kangen Galaxy banget ni kayanya Queen, pegang pegang tangan Galaxy terus.

"Lima menit," ucapnya singkat. Galaxy melepaskan tangan Queen yang kembali bertengger manis di lengannya. Bisa bisa karna gadis ini memegang tangannya dia kembali terbawa sial. Queen menatap Galaxy sendu, menatap mata Galaxy.

"Lo masih ga ingat sama gue Gal? Sedikitpun?" tanya Queen ia memandang manik mata Galaxy dalam. Sangat dalam. Membuat Galaxy terdiam sambil menatap matanya juga. Detak jantungnya berpacu lebih cepat sekarang, tidak seperti dia dengan Glad, ada apa ini?

"Gak," jawabnya singkat tanpa minat.

"Lo udah tanya ini kemaren," lanjutnya.

"Apa lo benar benar ga bisa ingat sama gue? Sedikitpun? Setidaknya sebagai teman lo?" tanya Queen lagi bertubi tubi.

"Heh, gue gak kenal ya sama lo, mau jadi teman, sahabat, guru, orang tua bakan pacar sekalipun. Jadi gak usah sok polos di depan gue. Kemaren gue juga udah bilang ini sama lo, apa lo gak ngerti bahasa gue?" Tajam dan menusuk dan menekan setiap kata katanya. Ucapan Galaxy tadi membuat Queen terdiam. matanya memerah karna ia berusaha menahan air matanya agar tidak terjatuh di sini.

"Gal, lo itu kena hasut Gal, Glad itu bohong, dia penipu Gal. Kenapa sih lo bisa percaya sama dia? Dan kenapa sih lo gak mau mengingat sedikitpun tentang kita?" Queen berusaha membela, dan mengingatkan Galaxy, dia tidak kuat jika pacarnya ada di pihak orang lain.

"Apa sih yang lo manfaatin dari gue? Harta? Jabatan gue? Dan ingat sekali lagi nyonya qQeen, yang lo hina itu pacar gue, dan lo gak berhak ngatur ngatur hidup gue. Lo itu cuma pembawa sial," kata Galaxy dengan mata memandang Queen sengit.

"Gue gak ngambil manfaat apapun da-"

"Kalau lo gak manfaatin gue? Terus kenapa lo masih juga gencar dekatin gue? Apa lo gak malu ngejar ngejar cowok, bahkan dia udah punya pacar."

"Karna lo masih pa-"

"Kalau lo mau kembali hina pacar gue, gue ga mau dengar. Udah cukup semuanya. Gue gak akan berpengaruh." Galaxy pergi meninggalkan Queen yang menatap punggung tegapnya dengan tatapan terluka.

Air matanya mengalir bergitu saja dari matanya. Apa lagi yang haru Queen lakukan Dari kemarin dia juga sudah mencoba membuat Galaxy ingat padanya, tapi seperti ini juga yang ia dapatkan. Rasanya Queen mau menyerah saja.

-SALQUEEN-

"Dari mana aja lo Queen?" tanya Stella yang baru saja melihat Queen di ambang pintu kelas mereka. Queen tak membalas, antara dengar atau tidak karena ia menatap ke arah bawah. Berjalan dengan langkah tanpa minat.

Stella langsung menghampirinya dan Queen memandang ke arahnya dengan mata yang sudah berair. Ia langsung menghamburkan pelukannya pada Stella.

"Queen lo kenapa Queen?" tanyanya, terdengar nada khawatir dari ucapannya. Queen tak menjawab, ia menjadi lebih terisak dalam pelukan Stella. Tasya dan Acha menghampiri mereka yang masih berada di ambang pintu dan menghalangi jalan mereka yang ingin masuk kelas.

"Queen lo kenapa Queen?" tanya Tasya langsung memeluk mereka berdua.

"Queen, siapa yang buat lo nangis? Bilang sama kami, biar kami kasih pelajaran tuh orang." Acha mengelus punggung Queen lembut. Queen masih belum bicara, ia tambah terisak mendengar ucapan ucapan temannya.

"Udah, tenang ya Queen. Jangan nangis lagi, nanti jelek loh." Stella mengelus punggung Queen.

"Siapa yang buat lo nangis? Cerita sama kami," lanjutnya membuat Queen sedikit menghentikan tangisannya.

"Galaxy." Orang itu lagi, cowok itu lagi, manusia itu lagi, nama itu lagi. Stella bosan mendengarnya. Dia yang selalu membuat Queen nangis, bahkan Queen setiap malam menangisi makhluk bernama Galaxy itu di kamar.

Gak bosan apa dia buat Queen nangis? Gak bosan apa bicara yang buat orang sakit hati? Gak bosan apa bicara ketus dan gak sopan? Kenapa mulutnya cuma di buat untuk membuat cewek sakit hati? Engga dulu engga sekarang, sama aja tu anak. Nyesal Stella pernah restuin dia sama Queen yang baik hati dan tidak sombong ini.

"QUEEN," teriak Acha membuat Stella melihat wajah Queen.

"Queen jangan pingsan dulu." Terlambat sudah, Queen sudah pingsan duluan, Stella, Tasya dan Acha dengan cepat langsung manahan badan Queen agar tidak terjatuh di lantai.

~~~

hai semuaa

makasih udah baca yaa

gimana part ini?

follow ig aku ya
@fitriasalmadong
@fitriasasalma

follow ig mereka ya
@salqueenamelody
@reyvanogalaxyca
@resvagos

@stellavalenciaa
@latasyasahrez
@achaauristela
@alanagabriellaa

@albarasamudra
@regalcomel
@langitwilliam

@airinshanata
@arabellakeanaa
@sahirakinara

@gerlanadinata
@rezviankeano
@algaraalexander
@ininatanganteng

@kenziearkanaaa
@rajaallaver

@aryaaalvaroo
@gladysclarista

SALQUEEN [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang