Part 41

1.4K 154 12
                                    

hai semuaa

apa kabar?

kalau typo komen aja

jangan lupa tinggalin jejak

semangat puasa ke dua delapan
tinggal dua hari lagii🥳🥳

selamat membaca

~~~
Semua orang punya masalah tersulit dalam kehidupan
Dan pastinya berbeda beda
Dan kita harus tetap kuat menjalaninya
~~~

"Woi Gal, ngapain lo di sini. Tumben tumbenan. Oh gue tau ni, lo nungguin Queen samperin lo ya. Kangen lo sama dia? Idah lama soalnya dia gak buntutin lo terus," ujar Gerlan yang baru turun dari motornya melihat Galaxy masih duduk santai di motornya. Ia memandang Galaxy dengan tatapan selidik.

"Ck, gue nungguin lo. Yok," ajak Galaxy turun dari motornya lalu menarik tangan Gerlan. Gerlan menahan tangannya lalu membuka helmnya dan meletakkannya di spion motor sportnya.

"Alasan lo, seumur hidup gue selam gue bersahabat sama lo, dari SD gak pernah tu yang namanya Reyvano Galaxyca Aldebaran nungguin gue datang terus ngajak bereng ke kelas. Sakit lo?" Gerlan memandang ngeri Galaxy lalu meletakkan punggung tangannya di kening Galaxy.

Galaxy menghempas tangan Gerlan dengan kasar. "Lo apa apaain sih. Gue gak sakit." Galaxy memandang datar Gerlan yang sedang tertawa lepas.

Di depan mereka, Queen berjalan bersama Acha, Tasya, dan Stella yang memandang Galaxy sekilas lalu melewatinya begitu saja. Galaxy memandangi punggung Queen hingga hilang masuk ke koridor.

Gerlan melambai lambaikan tangannya di depan Galaxy. "Mingkem kali Mas, gitu amat lihatnya. Kejar lah. Masa gengsi lo tinggi banget sih. Kangen dia kaaan?" Galaxy tersadar, ia lalu berjalan pergi meninggalkan Gerlan.

"Woi Gal, tapi lo mau nungguin gue? Gimana sih ni anak." Gerlan mengejar Galaxy yang sudah berjalan duluan di depannya.

"Hai Gal, sendirian aja? Yok aku temenin ke kelas," ucap Glad menghampiri Galaxy yang berjalan di koridor lalu menggandeng tangan Galaxy.

"Eh ada nek lampir," kata Gerlan memutar bola matanya malas. Biasanya teman teman Galaxy menyebut Glad sebagai nek lampir, karna make upnya terlalu tebal untuk di bawa ke sekolah, dan gak pula bagus.

"Apa lo!" sinis Glad memandang tajam Gerlan.

Galaxy tentu saja risih, ia langsung menghempas tangan Glad. "Lo apa apaan sih!" serunya marah lalu mempercepat langkahnya.

Glad tidak mau kalah, ia tetap mengejar Galaxy. "Tunggu dulu Gal, biar aku anterin." Glad tetap bersikukuh menggandeng tangan Galaxy.

"Lo bisa ga sih jangan ngeselin," ujar Galaxy berhenti berjalan lalu menghadap Glad. Karna suara Galaxy yang besar, semua yang ada di sana mengelilingi mereka, termasuk Queen dan teman teman yang masih berada di sana.

"Ngeselin gini tapi kamu suka kan?" ucapnya kepedean.

Galaxy tertawa hambar. "Gue? Suka sama lo? Ogah," ucapnya menekan setiap kata katanya.

Glad tidak terima. "Kamu pasti suka sama aku Gal, kamu itu gengsian. Aku tau kamu suka aku."

"Heh Glad, sorry ni ya, tapi muka lo itu terlalu tua untuk Galaxy yang masih muda," ledek Gerlan yang kesal dengan ucapan Glad. iyalah kesal, terlalu pede gitu, siapa coba yang gak kesal di ganggu nenek lampir kaya Glad.

SALQUEEN [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang