Part 65

924 115 3
                                    

hai semua

apa kabar

kalau typo komen aja

jangan lupa tinggalin jejak yaaa semuaa

selamat membacaa

~~~
Yang aku inginkan hanyalah kebahagiaan
Tapi mengapa setiap kali aku bahagia, masalah selalu menghampiri?
~~~

"Hai Galaxy," sapa Queen melihat Galaxy berjalan di koridor. Dia mengejar Galaxy yang akan naik ke lantai dua. Dia baru saja keluar dari perpustakaan dan langsung melihat Galaxy, dengan cepat dia langsung mengejar Galaxy.

Stella, Acha dan Tasya sedang pergi ke kantin. Biasalah, lapar ya ke kantin yekan. Mereka tu orangnya suka lapar, entah terbuat dari apa perutnya. Kalau Queen mah gak terlalu pemakan, malahan payah di suruh makan.

Galaxy tak mempedulikan sapaan Queen, ia terus saja berjalan tanpa menganggap Queen ada saat ini. Dia harus menjauhi pembawa sial yang Glad bilang ini. Karna dia tidak mau terjadi musibah lagi pada dirinya.

"Eh Galaxy tunggu dulu." Queen memegang tangan Galaxy yang ingin berlalu meninggalkannya. Galaxy melihat tangannya yang di pegang oleh Queen.

"Apalagi." Ketus, dingin, dan datar. Tak ada kelembutan lagi di nada Galaxy yang Queen dengar. Semuanya berulang seperti sedia kala.

Queen rindu dengan Galaxy, sudah lama dia tidak mendapatkan perilaku baik dari Galaxy lagi, kelembutannya, kasih sayangnya, semuanya. Membayangkan saja Queen sangat rindu dengan Galaxynya dulu.

Tapi sebelum dia bicara sama Galaxy, lebih baik dia cari aman, karna nenek lampir itu bakalan terkam dia kaya kemarin nanti. Kan bisa bisa Queen sakit lagi ntar. Queen melihat ke kanan kiri depan belakang membuat Galaxy berdecak kesal. "Ck, gak penting." Ia menghempaskan tangan Queen membuat Queen yang sedang melihat ke kiri tersentak.

"Eh Galaxy gue mau bicara sama lo, tunggu. Jangan pergi dulu." Queen kembali mengambil tangan Galaxy untuk menghentikan langkahnya.

"Cepat," ujarnya singkat. Ia tak ingin berlama lama dengan cewek pembawa sial kata Glad ini. Dan dia juga tidak ingin kembali terbawa sial lagi.

Galaxy melepaskan tangan Queen yang masih bertengger manis di lengannya. Queen menatap tangannya nanar. "Lo sama sekali ga ingat sama gue Gal?" tanya Queen ia memandang manik mata Galaxy dalam. Galaxy terdiam. Ia juga menatap dalam mata Queen, sepertinya ada sesuatu yang aneh pada dirinya. Dengan cepat ia langsung memutuskan kontak mata mereka dan menoleh ke arah lain.

"Gak," jawabnya.

"Apa lo benar benar ga bisa ingat sama gue?" tanya Queen lagi.

"Heh, gue gak kenal ya sama lo, jadi apa yang perlu di ingat? Dan gak usah sok polos di depan gue." Tajam dan menusuk. Ucapan Galaxy tadi membuat Queen terdiam. Matanya memerah karna ia berusaha menahan air matanya agar tidak terjatuh di sini.

"Gal, lo itu kena tipu, Glad itu penipu, dia pembohong. Kenapa sih lo percaya sama dia?" Queen berusaha membela, dia tidak kuat jika pacarnya ada di pihak orang lain. Ya, karna Galaxy masih berstatus sebagai pacarnya bukan?

"Yang lo hina itu pacar gue, dan lo gak berhak ngatur ngatur hidup gue. Lo itu cuma pembawa sial." Kata itu lagi, kembali Queen dengan dari mulut Galaxy. Pembawa sial.

SALQUEEN [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang