"Lari saat masalah mendera hanya dilakukan oleh seorang pengecut."
---StarSea25---
♥♥
"Apakah Anda dibayar untuk bekerja seperti ini?!"
Perempuan yang merupakan manager keuangan di Mikhelson Corporation itu menunduk takut saat mendengar suara bernada dingin sang atasan. Tubuhnya gemetar ketakutan. Matanya mengerjap beberapa kali---menahan airmata yang menggenang di pelupuk mata dengan bibir dikulum kuat, menahan suara tangis yang berada di ujung lidah. Pagi-pagi sudah dimarahi atasan karena kelalaian anak buahnya. Sungguh sial sekali nasibnya.
"Apakah Anda tuli?!" hardik Arnav ketus.
Perempuan itu menggeleng. "Sa-saya akan merevisi kembali dan memberikan yang terbaik, Sir. Mohon beri saya waktu,"
"Tidak berguna. Itu sama dengan buang-buang waktu." dengkus Arnav.
Tidak tahan, perempuan itu menangis pelan.
"Anda dipecat! Pekerja tidak potensial seperti Anda tidak pantas berada di Mikhelson Corp." tukas Arnav kejam. Sepertinya, kata-kata 'seorang pria tidak bisa melihat seorang wanita menangis' tidak berlaku untuk seorang Arnav Mikhelson. Faktanya, saat ini seorang perempuan menangis karenanya.
Perempuan itu kian sesegukan.
Arnav muak. "Silakan pergi mengunjungi HRD."
Perempuan itu mengangguk, melangkah---keluar dari ruang kerja mewah bak neraka itu dengan langkah lemah. Ia menangis pilu. Untungnya, lantai ini jangan dilalui pekerja mengingat ruang kerja atasannya adalah yang paling mewah dan sepi. Ia menghapus airmatanya pelan, mengabaikan ketiga sekretaris Arnav Mikhelson yang menatapnya kasihan.
"Tubuhnya milik ma-malaikat. Ta-tapi..., sikapnya itu mi-milik iblis."
Di sisi lain, Arnav memijat pelipisnya yang pening. Lalu, menyandarkan tubuh pada kursi kebesaran yang didudukinya dengan mata terpejam lelah. Moodnya benar-benar buruk karena Vee tidak kunjung sadar. Mendengar suara alarm pintu ruang kerjanya, Arnav menegakan tubuh, kembali bersikap profesional dengan sebuah dokumen di tangan.
"Masuk."
Jerry melangkah ragu. Iris kelamnya berkilat waspada.
"Katakan."
Jerry menelan ludah gugup. "I-itu ...."
"Ada apa?" Arnav menatap tajam, meletakan dokumen di tangannya di meja asal.
"I-ini tentang gadis yang Anda bawa semalam, Sir."
Arnav mengerjap berbinar. Ada senyuman lega di bibirnya. "Apakah dia sudah sadar?"
"Gadis itu menghilang, Sir," cicit Jerry.
"APA?!" Arnav refleks berdiri sambil membentak.
Tubuh Jerry bergetar pelan. Semakin hari aura bossnya itu semakin mengerikan saja. "Saya sudah periksa CCTV, Sir. Gadis itu melarikan diri dari rumah sakit. Saya sudah mengerahkan orang-orang kita untuk mencarinya. Tapi, sampai sekarang ...." Jerry merapatkan bibir, menunduk---tidak berani menatap Arnav dengan aura gelap yang menyelimuti ruangan tersebut.
Iris biru Arnav berkilat bengis, penuh kemarahan. Rahangnya mengeras seiring dengan giginya yang bergemelutuk keras.
"KERAHKAN SELURUH ORANGKU DI UPWORLD DAN UNDERWORLD. CARI KUCING KECILKU SAMPAI DAPAT ATAU AKU AKAN MENGHANCURKAN KALIAN!"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Mr. OPPO [NEW]
RomanceMy Mr. Over Possessive and Over Protective "You Complete Me~" ---ARVEE--- *** Pertemuan tidak terduga di suatu Kafe membuat Arnav Mikhelson menyukai Victoria Mikhailova pada pandangan pertama. Lelaki tampan itu mengklaim jika perempuan itu adalah ku...