My Mr. OPPO [NEW]

29. Love is Blind

"Cinta itu buta. Karena jika cinta bisa melihat, manusia tidak akan bersikap impulsif demi mendapatkan atau mempertahankan sesuatu dengan cara yang salah."

---StarSea25---

♥♥

Pesta belum selesai.

Persetan! Arnav tidak peduli. Setelah selesai berdansa, ia langsung membawa Vee untuk pulang dengan topeng masquerade yang masih menutupi wajah mereka. Suasana tampak ricuh saat para wartawan mengejar dengan kilat blitz yang semakin buas mengambil gambar mereka. Para bodyguard dengan pin M I K H E L SO N yang melingkar di leher mereka turun tangan---agar Arnav dan Vee segera sampai ke mobil dengan cepat.

Vee pasrah saja. Jika dalam dongeng, Cinderella menghilang sendiri dalam pesta setelah kehilangan sepatu kaca, maka dalam dunia nyata Prince Charming sendiri yang membawa Cinderella KW pergi dari pesta. Para wartawan bahkan sampai ikut meninggalkan pesta dan lebih memilih mengejar mereka.

"Siapakah gadis cantik yang bersama Anda, Mr. Mikhelson?"

"Sikap Anda sangat berbeda saat bersama perempuan itu. Apakah dia istimewa bagi Anda, Mr. Mikhelson?"

"Apa hubungan di antara kalian, Mr. Mikhelson?"

"Tolong lihat kemari, Mr. Mikhelson."

"Katakanlah sesuatu, Mysterious girl."

....

Pertanyaan demi pertanyaan dari para pemburu berita terdengar saling tumpang-tindih dan semakin buas. Vee menunduk dan meringis saat telinganya berdengung pelan. Tanpa sadar, ia meremas tangan Arnav yang menggenggam tangannya erat. Langkah Arnav terhenti. Sontak, langkah Vee juga ikut terhenti. Perempuan itu mengernyit heran saat Arnav menoleh---mengamati wajahnya lekat tanpa ekspresi.

Arnav memeluk pinggang Vee posesif dan membawa tubuhnya menghadap ke arah kamera. Melihat kepala Vee menggeleng menolak sambil menatapnya memohon membuat Arnav menyeringai miring dan melakukan hal sebaliknya. Mata birunya menatap kamera dingin dan tegas.

"Dalam dongeng, Cinderella adalah milik Prince Charming. Dalam dunia nyata, Victoria adalah milik Arnav. She's mine. Always be mine. One and only mine. Forever mine. Mine alone. You will die, if you touching mine." Arnav melempar seringaian keji ke arah kamera.

Semua orang menahan napas saat tubuh mereka merinding sekaligus bergetar dibuatnya. Vee menunduk suasana semakin riuh disertai kilat blitz yang semakin buas mengabadikan gambar mereka. Arnav gila! Untuk apa mengeluarkan statement seperti itu?!

Arnav tersenyum puas. Ia sudah melabeli Vee sebagai miliknya. Kini, seluruh dunia akan mengetahui jika Victoria adalah miliknya dan tidak akan berani mendekat. Tapi, jika masih ada yang berani mendekati Vee, Arnav tidak akan segan menghabisi tikus-tikus itu sampai ke akarnya.