Didedikasikan untuk Oktarina15
♥♥
"Jangan hanya melihat kebenaran dari mata dan telinga. Karena yang terlihat dan terdengar belum tentu benar."
---StarSea25---
♥♥
"Kenapa diam? Takut, ya?"
Arnav menyeringai tipis. Ia mendekatkan wajahnya pada Vee hingga hidung mereka nyaris bersentuhan. Vee mengerjap sambil mundur perlahan dengan pipi merona saat jantungnya berdebar lebih cepat dari biasanya. Berdekatan dengan Arnav tidak baik untuk kesehatan jantungnya. Tapi, Arnav malah menarik pinggangnya mendekat.
"Tidak ada kata takut dalam kamus hidup seorang Arnav Mikhelson, Baby darling. Akan kubuatkan Chicken Wings yang lezat untukmu. Sangat lezat hingga kau akan menjilati jarimu dan memintaku untuk membuatkannya lagi."
Vee melingkarkan lengan pada leher Arnav, tersenyum menantang. Ia tidak menyadari jika Arnav tengah menahan napas begitu napas hangat Vee menerpa wajahnya. Jantungnya berdetak tidak karuan. Arnav berharap, Vee tidak mendengar degup jantungnya yang menggila.
"Buktikan," kata Vee setengah berbisik. "Jika kau berhasil, aku akan menemanimu ke pesta itu. Jika kau gagal, kau sendiri yang harus mengantarku pulang."
Arnav tampak tidak senang dengan perkataan terakhir Vee. Hatinya berdenyut sakit saat membayangkan dialah yang akan mengantarkan gadis itu pulang. Meninggalkannya. Jangankan membayangkan---memikirkannya saja Arnav tidak sanggup.
"Seorang Chef tidak pernah gagal, Ara."
"Ara?" Vee mengernyit.
"Panggilanku untukmu. Kenapa? Tidak suka, ya?"
"Ah..., ti-tidak." Vee menggeleng salah tingkah. Lalu, duduk di kursi bar kitchen. Matanya menatap Arnav yang memulai ritual memasak sambil bertopang dagu. Titik-titik peluh pada wajah Arnav yang tampan membuatnya terlihat semakin tampan, hot, sexy dan pastinya---mempesona.
Hanya ada mereka berdua di kitchen island. Tepatnya, Arnav telah mengusir semua pelayan dengan alasan agar Vee percaya jika ia tidak bersikap curang dalam hal memasak. Alibi yang bagus untuk berduaan dengan Vee.
"Aku terlalu tampan, ya?"
"Huh?"
Arnav menghentikan kegiatannya, menatap Vee lekat. "Kau terus menatap ke arahku. Apa aku memang setampan itu?"
Vee mengerjap salah tingkah. Ia berdehem, menutupi rasa malu dan gugup. Matanya menatap Arnav sebal. "Fokus saja pada Chicken Wings! Aku kelaparan."
"Siap, Little Miss." Arnav terkekeh geli saat melihat wajah cemberut Vee. Lalu, kembali serius membuat Chicken Wings yang lezat. Tangannya bergerak lincah, tidak terlihat kaku sama sekali meski sudah dua puluh dua tahun tidak berperang dengan peralatan dapur.
"For your information, Little kitten. Aku adalah juara satu Master Chef Kids International saat berusia lima tahun. Meski dua puluh dua tahun tidak pernah memasak lagi, tapi masakanku setara dengan master Chef internasional."
Vee tertegun saat mengingat perkataan Arnav. "Setelah menjadi juara satu master Chef kids, kenapa kau tidak mengembangkan bakatmu, Arnav?" tanyanya penasaran.
"Aku bosan."
"Huh?" Vee mengerjap. Alasan macam apa itu?
"Saat itu, tiba-tiba aku merasa bosan memasak, Ara. Alih-alih mengembangkan bakat memasak, aku lebih tertarik dengan dunia fotografer. Terus belajar hingga menjadi juara satu saat kontes fotografer internasional."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Mr. OPPO [NEW]
RomanceMy Mr. Over Possessive and Over Protective "You Complete Me~" ---ARVEE--- *** Pertemuan tidak terduga di suatu Kafe membuat Arnav Mikhelson menyukai Victoria Mikhailova pada pandangan pertama. Lelaki tampan itu mengklaim jika perempuan itu adalah ku...