49. Menjadi Bodoh

3.8K 379 63
                                    

"Jangan bertindak ceroboh Jika tidak ingin berakhir menjadi orang bodoh."

~StarSea25~

♥♥

Jerry bersantai di ruang kerja Nicholas sambil menikmati segelas wine. Tubuhnya mungkin bersantai namun wajahnya tegang dan kaku sekali karena belum mendapat kabar apa pun tentang Arnav.

Sedangkan si pemilik ruangan, Nicholas berdiri di dekat jendela dan menatap langsung badai salju yang turun deras. Sesekali menggosok tubuhnya karena udara dingin yang terasa menusuk kulit walau sudah memakai mantel super tebal.

"Apakah belum ada kabar tentang Arnav, Jerr?"

Jerry memeriksa ponselnya yang sejak tadi berada dalam genggaman sebelum menghela napas panjang. "Belum."

Ia sendiri pun resah. Arnav dan badai salju adalah kombinasi yang mengerikan jika dipikirkan secara bersamaan. Tak lama, ponselnya berdering. Jerry segera menerimanya. "Halo."

"Jerry .... Ini di luar kendali."

Tubuh Jerry menegang. "Apa maksudmu?"

Nicholas mendekat. Meminta Jerry mengaktifkan fitur loud-speaker tanpa kata. Jerry menurut, keduanya menanti tidak sabar penjelasan kepala bodyguard Arnav tersebut.

"Kami sempat kehilangan jejak Tuan Muda karena salju, tapi kami berhasil menemukannya setelah melacak CCTV yang terpasang di jalan. Aku akan mengirimkan rekaman CCTV itu padamu, Jerr."

Tak lama, video berisi rekaman CCTV terkirim pada Jerry. Dalam rekaman terlihat mobil Arnav terguling-guling sebelum berhenti dengan posisi terbalik dan salju terus turun deras.

Jerry segera menghubungi Raymond---yang terlihat berada di dalam mobil---via video call dan langsung membentak, "Tunggu apa lagi?! Keluarkan Arnav dari sana!"

"Masalahnya ...." Jerry sempat melihat Raymond mengembuskan napas lelah sebelum mengubah fitur kamera depan menjadi kamera belakang dan menampilkan tumpukan salju. "Tuan Muda tertimbun di dalam sana."

Jerry syok.

"Jalanan ditutup. Kami ingin menolong, tapi tidak memiliki kesiapan dan udara sangat dingin. Tumpukan salju itu sangat tebal, Jerry. Kami butuh bantuan."

"Sialan! Jika Arnav tidak segera dikeluarkan dari sana, dia bisa mati kedinginan, Ray!" teriak Nicholas marah. Ada seberkas kekhawatiran di wajah tampannya.

Raymond mengangguk berat. "Aku sudah share location padamu, Jerr. Cepatlah sebelum Tuan Muda tidak tertolong."

"Shut up! Bantuan akan akan segera datang," desis Jerry.

Menutup telepon, ia segera berlari menemui Richard sambil terus berdoa dalam hati agar Arnav baik-baik saja. Sedangkan Nicholas menghubungi tim khusus bencana alam agar segera menolong Arnav dan mengerahkan ratusan bodyguard Morreti agar ikut membantu.

Mendengar putranya berada dalam bahaya. Richard segera bertindak. Sebelum ikut menyusul ke tempat kejadian, ia melihat Dominick dan Aditya berjalan tergesa ke arahnya.

"Situasi terlihat kacau. Ada apa, RM?"

Richard menarik kerah Dominick dan membenturkannya keras ke salah satu dinding. Melihat tatapan bengis dan sikap kurang ajar sahabatnya, Dominick marah karena tersinggung.

"Apa-apaan kau ini?! Lepas!"

"Jika terjadi sesuatu pada putraku ...." Tatapan Richard berkilat berbahaya. Suaranya sangat dingin, mengalahkan dinginnya badai salju di luar. "Aku tidak akan pernah mengampunimu, Dominick Andromeda."

My Mr. OPPO [NEW]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang