42. Masa Lalu

4.6K 442 29
                                    

Didedikasikan untuk penagabut

♥♥

"Mereka yang bisa melupakan kenangan pahit adalah orang yang bahagia."

---StarSea25---

♥♥

FLASHBACK ON....

"I am home!"

Lelaki tampan bermata biru baru saja pulang dari kantor. Ia masuk ke dalam mansion bergaya American Classic---yang sengaja ia berikan untuk istri keduanya---dengan kening berkerut dalam saat menyadari keadaan mansion yang kosong, seolah tidak berpenghuni.

"Sayang ..., aku pulang ...."

Namun, tidak mendapat sahutan apa pun, kakinya bergegas mencari keberadaan istrinya ke seluruh penjuru mansion. Namun, nihil. Istrinya tidak ada di mansion. Apakah istrinya pergi keluar? Tapi, kenapa tidak izin padanya seperti biasa?

"Where are you, My Supermodel?"

Matanya tidak sengaja menemukan sebuah lipatan kertas yang ditindih sebuah gelas di meja makan. Lelaki itu mengambil dan membacanya saksama.

Seketika, dunianya hancur berkeping-keping.

FLASHBACK OFF....

"Zhara!"

Dominick Andromeda terbangun dari tidur dalam keadaan dada sesak karena kehilangan. Ia mengusap peluh di dahinya kasar sambil mengatur napas yang tersenggal.

"Are you okay, Honey?" Antonina ikut terbangun, menatap suaminya perhatian di sela rasa kecewa yang ada. Tujuh belas tahun sudah berlalu, tapi kenapa suaminya itu belum juga bisa melupakan supermodel itu?

"I am okay. Sorry ...." Lidah Dominick kelu, tapi tetap memaksakan senyum dengan mata sayu penuh kesedihan.

Antonina tersenyum tipis. Lalu, menyandarkan kepala di bahu suaminya. "It's okay. Aku mengerti. Pasti sangat sulit melupakannya, kan?"

"Aku sudah mencoba." Dominick menghembuskan napas berat. Matanya tidak sengaja melirik teko air yang kosong di nakas. "Aku akan mengambil air," lanjutnya sambil mendorong halus tubuh Antonina sebelum berdiri---pergi ke lantai bawah dengan membawa teko air.

"Lagi-lagi perempuan itu." Antonina tersenyum kecut.

FLASHBACK ON....

"Pergilah, Dilz."

Dilzhara menatap Antonina rumit. Tanpa sadar, tangan yang berada di pangkuannya terkepal. "Kau tidak berhak mengusirku, Nina. Aku juga istrinya Dominick. Terlebih, aku sudah banyak mengalah padamu."

"Sudah sepantasnya karena kau hanya istri kedua," tekan Antonina, "istri simpanan."

"Aku menjadi istri simpanan karenamu, Nina."

"Salahmu karena mau menikah dengan lelaki beristri!"

Dilzhara kalah telak. Tapi, ia bisa apa? Ia tidak memegang takdir hingga bisa menentukan tempat hatinya berlabuh dengan sesuka hati.

"Aku sudah mencoba, tapi tidak bisa." Antonina tersenyum getir. "Aku tidak ingin berbagi suami."

"Nina ...."

"Dilz, please ...." Antonina menggenggam tangan Dilzhara erat, menatap penuh permohonan. "Aku tidak ingin berbagi suami. Begitupun dengan Antonio ..., dia tidak sudi berbagi Daddy."

My Mr. OPPO [NEW]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang