22. Simpanan (?)

8.5K 645 6
                                    

"Aku bukan Cinderella. Aku hanyalah seorang upik abu yang tidak pantas mendapatkan Prince Charming sepertinya."

---Victoria Mikhailova---

♥♥

"Dia baru tiba semalam dalam keadaan tidak sadar, Dok. Istrinya menitipkannya di sini."

Nicholas mendengarkan penjelasan rekan kerjanya saksama. Sesekali dahinya berkerut samar---berpikir dengan cara apa, ia menolong pasien kali ini. "Malang sekali nasibnya."

"Itulah sebabnya, saya meminta bantuan Anda untuk menanganinya, Dok. Saya dan dokter lainnya cukup kewalahan menghadapi sikapnya yang terlalu gila." seloroh Aditya.

Nicholas tertawa kecil. "Akan saya usahakan."

"AKU INGIN KEPALA DAN JANTUNG! LEPASKAN AKU!"

Aditya dan Nicholas berjalan cepat, menghampiri pasien yang berteriak-teriak kacau.

"Saya tidak tahu apa yang dialaminya selama ini. Tapi, melihat dari psikisnya, saya rasa dia telah mengalami hari-hari yang mengerikan." seloroh Aditya sambil mempercepat langkah.

Nicholas mengikuti.

Di sisi lain, semua orang menatap pasien baru yang gila dengan kernyitan jijik dan perihatin. Lelaki berumur empat puluh tahunan itu begitu kotor---tidak terawat. Bahkan masih ada darah kering yang menempel di kepalanya.

"Lepaskan aku! Beraninya kalian mengurungku di sini?! Kubunuh kalian!"

"Dia adalah pasien yang saya ceritakan tadi, Dok." kata Aditya saat sampai di sel---tempat awal sebelum dipindahkan ke kamar rawat---pasien baru.

Nicholas tersenyum ramah pada pasien baru tersebut. "Bagaimana hari pertama Anda di sini?"

"Apa kau buta?! Aku terkurung di dalam sel sialan ini. Kalian jahat! Sama seperti orang itu!" Rahang Hans mengeras namun suaranya terdengar gemetar. "Lepaskan aku!" raungnya menangis histeris.

"Anda harus patuh pada setiap dokter yang menangani Anda. Semuanya demi kebaikan Anda---agar Anda kembali waras. Anda tidak boleh menyakiti mereka." seloroh Nicholas tegas.

Hans melotot tajam. "Kau tidak tahu apa pun!"

"Saya memang tidak tahu apa pun. Tapi yang saya tahu, Anda sakit. Jika otak Anda masih sedikit waras, coba pikirkan perasaan istri Anda?" Istri? Nicholas terkekeh geli dalam hati. Bahkan istri lelaki inilah yang membuangnya di sini.

Tangan kotor Hans berusaha menggapai tubuh dokter muda di hadapannya ini. Namun Nicholas lebih gesit. Ia mundur satu langkah ke belakang dengan santai.

"Kubunuh kau! Kubunuh kau!" jerit Hans kian menjadi-jadi.

Suasana mulai ricuh. Beberapa orang mencoba mendekat namun tidak diizinkan oleh Nicholas.

"Bagaimana dengan perasaan putri Anda, jika tahu ayahnya seperti ini?"

Tubuh Hans membeku.

Nicholas meneruskan, "Apakah Anda tidak memikirkan perasaannya? Dia pasti akan sangat sedih, bukan?"

"Daddy adalah ayah terbaik di dunia."

Suara Vee terngiang di telinganya. Hans menunduk sedih. "Maafkan Daddy, Baby Vee ...," lirih Hans menangis dalam diam.

"Anda harus waras jika ingin bertemu kembali dengan putri Anda. Turuti semua perkataan dokter dan jangan menyakiti mereka. Anda pasti akan sembuh."

My Mr. OPPO [NEW]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang