31. Terkejut

5.9K 447 26
                                    

Didedikasikan untuk tari_aprynti13

♥♥

"Belajar menghargai jauh lebih bijak dibanding menyesalinya."

---StarSea25---

♥♥

"Jadi?"

Axel menaikan satu alisnya tertarik. Sesuai janji, mereka bertemu di sebuah cafe.

"Jangan berpura-pura, Ax. Kau tahu betul apa yang kumaksud."

"Bukankah ini terlalu cepat?"

"Pardon?" Vee mengernyit. Terlalu cepat, katanya? Bahkan setelah tiga tahun berlalu. Bukankah sekarang sudah sangat terlambat?

"Menurutku ini terlalu cepat, Vee," keluh Axel, "bukankah seharusnya ... kita kencan lebih dulu sebelum aku jujur?"

Seketika, wajah Vee tanpa ekspresi. "Aku tidak punya waktu."

"Vee---"

"Katakan atau aku akan pergi tanpa mempedulikan apa pun lagi?"

Axel mengernyit tidak senang. "Kau benar-benar berubah, Vee."

"Setiap detiknya, manusia selalu berubah."

Axel menghela napas panjang. "Tiga tahun lalu, aku dan Nathan bertaruh di sirkuit balap sebelum perlombaan di mulai. Entah apa yang dipikiran Nathan saat itu---selain menjadikan mobil kami taruhan, ia juga menjadikanmu bahan taruhan hanya karena ingin." Axel mulai bercerita dengan penuh kebohongan.

Vee mengernyit.

"Siapapun yang keluar sebagai pemenang di sirkuit balap adalah pemenang sementara yang mendapat mobil taruhan dan harus menaklukanmu---menjadikanmu sebagai kekasihnya. Setelah satu tahun, pemenang sementara harus memutuskanmu dan membiarkan pihak yang kalah untuk menaklukanmu. Kunci kemenangan ada padamu Vee. Jika setelah putus, kau menerima yang kalah---maka dia yang kalah akan menjadi pemenang sebenarnya dan mendapatkan kembali mobil yang ia pertaruhkan," terang Axel jujur.

Hening.

Axel mengamati raut wajah Vee lekat, meneliti apakah perkataannya dipercaya atau tidak. Tetapi, melihat sikap acuh mantan kekasihnya itu membuat Axel bingung.

"Hei. Jangan terlalu serius," katanya jenaka, berusaha mencairkan suasana.

Namun, Vee tidak terpengaruh dan mendesak. "Setelah itu?"

"Sebaiknya, kita pesan---"

"Setelah itu?" tuntut Vee.

Axel mengerang pelan. "Aku keluar sebagai pemenang sementara dan mendapatkan mobil Nathan yang dipertaruhkan saat itu. Aku mulai mendekatimu hingga menjadikanmu sebagai kekasihku," akunya jujur.

Tubuh Vee menegang begitu kenangan manis bersama Axel sebagai sepasang kekasih mencuat ke permukaan. Jadi, semua itu hanyalah kebohongan belaka? "Jadi, semua sikap manismu itu karena taruhan? Bukan karena kau menyukaiku?" tanyanya kecewa.

"Awalnya, ya," kekeh Axel miris. "Tapi, setelah kita putus---aku menyadari, jika aku mencintaimu, Vee. Sayangnya, aku menyadarinya tidak lama setelah kita putus. Aku ... kehilanganmu karena kebodohanku. I am so sorry, Vee."

"Lalu?" tanya Vee, mengabaikan permintaan maaf Axel yang tidak berarti lagi sekarang.

"Setelah itu, Nathan mendekatimu. Mencoba untuk menaklukanmu tetapi sampai sekarang ... ia tidak berhasil." Axel menatap Vee puas. "Aku senang, setelah kita putus---kau masih sendiri sampai saat ini, Vee," lanjutnya penuh arti.

My Mr. OPPO [NEW]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang