37. Perkara Makan

4.9K 390 15
                                    

Didedikasikan untuk alfin_agita

♥♥

"Faktanya, orangtua bisa melakukan apa pun demi anak mereka. Tapi, anak belum tentu bersikap sebaliknya."

---StarSea25---

♥♥

Lucy menatap langit malam.

Terang telah berubah menjadi gelap. Segelap suasana hatinya sejak mengetahui segala kebusukkan ayahnya yang sudah tiada. Setelah semua yang terjadi, Estell memutuskan untuk tetap tinggal di rumah mereka yang telah William berikan kepada Melisa. Lucy pun tidak bisa melakukan apa pun selain menurut. Ia tidak mungkin meninggalkan ibunya sendiri di kandang dinosaurus.

Ia keluar mansion, menuju bagasi, membuka mobilnya---mengeluarkan koper milik Vee dan membawanya masuk ke dalam mansion.

Di dalam mansion, Vi duduk anggun di sofa dengan ponsel menempel di telinga. "Kau jangan khawatir. Aku ingat birthday party-mu dan pasti datang."

"..."

Sambungan terputus. Vi meletakkan ponselnya di meja berkaki rendah di hadapannya sebelum mengambil majalah yang ada dan melihat-lihat. Ia sangat penasaran dengan gadis misterius yang Arnav Mikhelson klaim sebagai istri masa depan tersebut.

Vi tidak sengaja melihat Lucy membawa sebuah koper berukuran besar. Mengernyit, ia meletakkan majalah asal di sofa sebelum menghampiri---menghadang Lucy hingga gadis itu terpaksa harus menghentikan langkah.

"Mau kabur, eh?"

"Bukan urusanmu," ketus Lucy.

"Berikan padaku," todong Vi melirik koper di tangan Lucy.

"Tidak. Ini milik Vee."

Vi mengerjap. "Jika kau lupa, Vee adalah adikku."

"Adik tiri," ralat Lucy, "minggir! Kau menghalangi jalanku! Dasar batu sandungan!"

"Sangat berani." Vi mengepalkan tangan, wajahnya memerah menahan marah. Lalu, menatap Lucy angkuh. "Berikan koper Vee padaku atau Mama-mu tidak makan malam ini?"

Lucy terbelalak. "Kau!?"

"Kau ingat siapa pemilik mansion ini sekarang, Lucy?" Vi bersidekap, tersenyum sombong. "Mommy-ku."

Lucy menggertakkan gigi. Ia tidak punya pilihan. Mengalah, tangannya melepaskan koper Vee. Dalam hati, ia terus mengatakan maaf pada Vee.

Vi tersenyum puas. Lalu, meninggalkan Lucy sambil menarik koper Vee bersamanya.

Melihat itu, Lucy hanya bisa mengumpati dirinya sendiri 'bodoh'. Seharusnya, ia membawa koper Vee lewat pintu belakang. Faktanya, penyesalan memang selalu berada di akhir.

Begitu sampai di kamarnya, Vi segera membuka koper Vee tidak sabar. Begitu koper terbuka, Vi terbelalak begitu melihat isinya. Semua pakaian mahal, alat kecantikan, pakaian dalam dengan logo Victoria Secret, bahkan beberapa produk branded top up limitied edition yang diinginkan hampir semua wanita di dunia ini berada di hadapannya yang di-packing dengan sangat rapi.

"Oh my God! Indah sekali!"

Melisa yang baru saja masuk ke kamar putrinya langsung silau akan semua kemewahan yang ada. Ia pun segera mendekat dan mengeluarkan satu set kotak perhiasan, membukanya dan melihat White Diamond Crystal of Oval Heart yang masih menjadi trending topic itu dengan senyuman. Saat menyadari sesuatu, ia meletakkan kembali kotak itu ke tempat semula dengan hati-hati.

My Mr. OPPO [NEW]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang