51. Happy Birthday, Arv

5K 460 40
                                    

"Masalah ada bukan untuk membuat patah, tapi untuk membuat Si lemah menjadi semakin pantang menyerah."

~StarSea25~

♥♥

Dominick duduk di kursi tunggu dan menunggu dengan sabar di depan ruang ICU, tempat Arnav dirawat. Sejak Richard masuk ke dalam, belum ada satupun yang keluar. Ia gelisah dan bertanya-tanya.

Apakah Arnav baik-baik saja?

"Harus. Kau harus baik-baik saja, Boy," gumam Dominick seakan menjawab pertanyaan yang ada di benaknya.

"My husband!"

Suara itu .... Dominick menoleh, menatap terkejut seorang wanita cantik yang tampil modis yang tengah berjalan ke arahnya sebelum duduk di sampingnya. "Kau di sini?"

Antonina mengusap wajah tampan suaminya yang tampak lelah itu lembut. "Aku tidak mungkin membiarkanmu sendirian di masa sulit seperti ini, Honey."

Dominick terharu.

Antonina menarik tangannya dan menatap suaminya serius. "Apakah semuanya baik-baik saja?"

"Arnav kritis."

"Ya tuhan!" Antonina menangkup bibirnya syok. "Bagaimana bisa? Lalu bagaimana kondisinya sekarang?"

"Entahlah. Richard dan Alterio belum keluar sejak tadi." Dominick mengembuskan napas berat. "Semuanya salahku. Jika saja aku lebih dulu mengabari tentang berita palsu meninggalnya Baby Ara .... Semua ini tidak akan terjadi."

"Tidak ada gunanya terus menyesal, Honey. Jadikan ini sebagai pelajaran berharga, ya."

Dominick mengangguk.

"Model Victoria benar-benar duplikat Dilzhara. Apakah aku boleh menemuinya?"

"Tentu. Tapi tidak sekarang."

"Kenapa?"

"Aku sudah menceritakan semuanya pada Vee." Ada kekehan berat dan miris yang Antonina dengar. "Dia .... Menolakku. Aku harus apa ...?"

Suaranya bergetar. Antonina tidak tahan. Ia membawa tubuh tegap suaminya yang tampak rapuh itu dalam dekap. "Semua hanya tentang waktu, Sayang. Percayalah .... Baby Ara pasti bisa berdamai dengan masa lalunya. Segalanya pasti membaik."

"Kapan ...?"

"Soon. Kita berdoa saja, ya."

Dominick mengangguk lemah.

Pintu ruangan yang terdengar terbuka membuat mereka melepaskan pelukan dan segera berdiri. Richard keluar lebih dulu diikuti Alterio di belakangnya.

"Bagaimana Arnav?" tanya Dominick cemas.

Richard menaikan satu alisnya saat melihat kehadiran sahabat istrinya lalu mendengkus sebelum berlalu begitu saja tanpa sepatah katapun.

"Lelaki itu tidak pernah berubah. Dasar batu! Aku heran. Bagaimana bisa Stephanie bertahan dengan lelaki seperti dia," gerutu Antonina.

Alterio terkekeh geli.

Dominick menatap Alterio serius. "Bagaimana Arnav?"

"Jantungnya sempat berhenti berdetak. Tapi, ya .... Keajaiban." Alterio menggedik.

"Syukurlah. Puji Tuhan." Dominick sangat lega. Antonina pun sama.

"Di mana ruangan Baby Ara, Honey? Aku ingin menjenguknya."

Sesaat Dominick meragu.

"Semuanya akan baik-baik saja, Sayang." Antonina menyakinkan.

Dominick mengalah. Ia mengandeng tangan sang istri dan berjalan beriringan menuju ruangan di mana Vee dirawat. Melihat tautan tangan keduanya yang terjalin, Antonina tersenyum manis.

My Mr. OPPO [NEW]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang