Didedikasikan untuk DiyanFitriani6
♥♥
"Yang paling menyakitkan dari sebuah kehilangan adalah perasaan bersalah karena telah lalai menjaga sumber kenangan."
---StarSea25---
♥♥
Jari jemari Hans mulai bergerak-gerak perlahan. Kelopak matanya mengerjap pelan sebelum terbuka sepenuhnya. Retinanya menginvasi seluruh ruangan yang di dominasi oleh warna putih tersebut bingung. Di mana ini? Pikirnya. Teringat akan hadiah manis yang Arnav berikan membuat tubuh lemah itu gemetar ketakutan. Mengingat betapa keras ekspresi dan kelakuan lelaki itu membuatnya kembali tremor parah.
"Arnav jahat, Baby Vee. Arnav jahat ...."
Sebagian wajahnya masih terpasang alat bantu pernapasan. Napasnya tersenggal parah. Nyaris tidak bisa bernapas. Arnav Mikhelson adalah momok yang sangat mengerikan di matanya.
"Telah terjadi penembakan ilegal di tempat pers conference Newpic Agensi. Sosok misterius telah menembak seorang model pendatang baru multitalent bernama Victoria Mikhailova. Penembakan ini diduga sebagai aksi pembunuhan berencana. Sampai saat ini, petinggi kemiliteran Rusia masih berusaha mencari ...."
Napas Hans tersenggal. Ia melepaskan ventilator di wajahnya secara paksa. Tatapannya kalut, mata sayunya berlinang air mata. Ia menangis pilu tanpa suara. Penuh kesedihan saat melihat putri kesayangannya bersimbah darah. Padahal Vee baru saja memulai perjalanan mimpinya untuk menjadi supermodel. Lantas apa ini?
"Ba-baby V-vee ...." Hans melihat wajah Vee yang merintih kesakitan di layar LED dengan tatapan bersalah. Ia bersalah dan malu pada dirinya yang telah gagal melindungi putri kecilnya. "Daddy menyayangimu, Vee ...."
Seketika tubuhnya kejang-kejang. Matanya tidak sekalipun melepaskan pandang dari wajah Vee yang menghiasi layar LED. Napasnya memburu hebat. Dadanya sesak karena tidak bisa bernapas. Samar-samar, Hans mendengar pekikan panik seorang suster yang masuk ke ruangannya lalu keluar kembali untuk memanggil dokter.
Hans juga mendengar jelas suara langkah kaki yang berlari cepat. Matanya menutup lelah dengan bibir menyungging senyuman sesal. Lalu ia tidak tahu lagi apa yang terjadi. Kenangan termanis dan miliknya yang paling berharga hanyalah putri kecilnya.
Victoria. Putrinya Dilzhara.
Forgive me, Miss Mo.
♥♥
"Bagaimana, Sayang? Apakah kau menyukainya?"
"Sangat." Dari jendela ruang rias, Vi menyaksikan segalanya. Kericuhan besar yang terjadi dan korban yang berjatuhan akibat tembakan membuatnya puas. Satu tangannya memegang ponsel yang menempel di telinga. Sedangkan tangan lainnya memainkan rambutnya angkuh.
"Kita harus merayakan ini, Mom," usul Vi riang.
"Of course, Princess. Mommy akan menyiapkan segalanya. Kita akan berpesta setelah mendengar kabar kematian Vee."
Vi mengernyit saat melihat seberkas kekhawatiran yang membingkai wajah tegas Dominick. "Tapi kenapa Mr. Andromeda terlihat begitu mengkhawatirkan Vee, Mom?"
"Mungkin karena wajah Vee sangat mirip dengan Dilz. Lelaki itu sangat menggilai wanita itu!"
"Maybe." Vi gamang. Berusaha mengabaikan rasa penasarannya. Mungkin ibunya benar. Tapi kenapa hatinya meragu? "Baiklah, Mom. Kututup, ya. See you, Mom," tutupnya sebelum mengakhiri telepon dengan senyum kemenangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Mr. OPPO [NEW]
RomanceMy Mr. Over Possessive and Over Protective "You Complete Me~" ---ARVEE--- *** Pertemuan tidak terduga di suatu Kafe membuat Arnav Mikhelson menyukai Victoria Mikhailova pada pandangan pertama. Lelaki tampan itu mengklaim jika perempuan itu adalah ku...