10. Berandai

8.1K 621 13
                                    

"Jangan berandai. Berandai-andai hanya akan membuatmu kecewa."

---StarSea25---

♥♥

Nathan meletakan ponsel pintarnya ke telinga, menghubungi seseorang berulang kali. Ia mengumpat kesal saat nomor yang ia tuju tidak aktif. Ia menggeram kesal sekaligus khawatir. lalu, menarikan jarinya di atas ponsel---mengirim pesan berkali-kali. Namun tidak kunjung mendapat balasan.

"Where are you, Vee? I miss you ...," lirih Nathan.

"Kak ...."

Nathan berdehem pelan saat Valle menghampirinya setelah membayar pakaian yang ia inginkan. Terdapat sebuah paper bag di tangannya. "Sudah?"

Valle mengangguk senang.

Mereka berjalan bersana keluar dari toko pakaian dengan Valle yang bergelayut manja di lengan Nathan. Iris biru Valle memicing saat melihat seseorang yang ia kenal berdiri cukup jauh darinya. Lalu, membulatkan mata saat mengetahui siapa orang itu. Kak Vee berada di sini?

Tiba-tiba ia teringat pesan sang kakak sebelum ia pergi kemari.

"Jauhkan Nathan dari semua hal yang berhubungan dengan Vee, Valle."

Valle mengernyit. "Kenapa?"

"Turuti saja jika kau tidak ingin kehilangan Nathan, Sweety."

Valle panik. Ia berhenti, memutar tubuh Nathan paksa agar tidak melihat Vee. Ia menghela napas lega saat melihat Vee telah berjalan menjauh.

Nathan mengernyit. "Ada apa?"

"Emm..., bagaimana jika kita ke toko alat tulis lebih dulu?"

Nathan mengangguk. Lebih cepat, lebih baik. Ia juga bisa lebih cepat pulang.

♥♥

Satu jam telah berlalu, tapi Valle masih berjalan ke sana-kemari mencari barang-barang branded dengan harga fantasis---seakan tidak ada puasnya.

"Kita ke mana lagi, Kak?"

"Pulang!" putus Nathan kesal. Ia merasa kakinya sudah seperti kaki gajah karena menemani perempuan itu belanja.

Valle menggeleng kuat. "Tidak mau! Valle masih mau di sini. Valle belum membeli sepatu, tas, dan masih banyak lagi yang belum Valle beli. Kita juga belum makan siang bersama."

"Jika bukan sepatu, lalu yang tadi dibeli itu apa?" sungut Nathan kesal.

"Sepatu. Tapi Valle belum beli sandal bulu untuk di rumah. Valle juga belum beli tas main, tas sekolah. Pokoknya, Valle ingin membeli tas yang sama seperti tas milik Grace." tambahnya keras kepala.

"Untuk apa membeli tas yang sama? Kalau tertukar bagaimana?"

"Tidak akan tertukar. Valle ingin couple-an dengan Grace." Valle bersikukuh.

Nathan mendengkus keras. Valle menjentikan jari seolah menemukan solusi jenius untuk masalah dunia ini. Nathan memicing waspada. Perempuan ini pasti akan berulah lagi.

"Kita juga belum beli baju couple." Valle tersenyum penuh arti.

Nathan waspada.

"Ayo, Kak. Kita beli baju couple, jam couple, sepatu couple, pokoknya semua yang couple-couple."

"Untuk apa?"

"Agar kita menjadi goalscouple selamanya." Valle tersenyum malu, menatap Nathan penuh harap. Ia hanya bisa berharap, jika suatu saat nanti, lelaki itu akan menyadari perasaannya dan membalas cintanya. Memikirkannya saja membuat Valle tersipu dan salah tingkah.

My Mr. OPPO [NEW]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang