1. Awal dari Segalanya

16.9K 1.1K 4
                                    

"Tuhan sendiri yang menulis skenario setiap manusia. Jangan salahkan Tuhan jika ia membuat takdir mempertemukanmu dengannya. Tuhan selalu mengetahui yang terbaik untuk setiap manusia."

---StarSea25---

♥♥

"Kalian ingin pesan apa?"

"Cappucino Latte saja." jawab Albert datar.

"Aku samakan saja dengan si datar Albert." sahut Jason.

"Aku pesan Smoothies Strawberry dan Cheeseecake." kata Lucy semangat.

"Aku pesan Hot Greentea saja." cetus Brenda.

Mereka semua mencibir keinginan Brenda. Cuaca di luar sedang panas-panasnya tapi perempuan ini malah memesan minuman yang membuat tubuh makin panas. Ck!

Brenda cemberut masam mendengar ejekan teman-teman laknatnya. Suka-suka dialah ingin pesan apa. Toh dia sendiri yang bayar. Ia memilih diam sambil memutar mata kesal.

Vee menahan tawa melihat situasi di hadapannya. Memang selalu semenyenangkan ini jika bersama teman-teman.

Nathan menatap Vee dengan senyuman manis. "Kau ingin pesan apa, Vee?"

Semua orang memutar mata malas mendengar suara Nathan yang lembut itu. Sudah menjadi rahasia umum jika Nathan menyukai sahabat mungil mereka. Namun sayangnya, Vee tidak menyadarinya. Perempuan itu tidak peka tujuh turunan.

Brenda mencibir. Mata hijaunya berkilat jahil. "Sampah! Terus kasih kode tapi orangnya tidak peka!"

Nathan berdecak kesal. Ia kembali menatap Vee yang juga tengah menatap ke arahnya bingung itu dengan senyum lembut khasnya. "Jadi. Ingin pesan apa, Vee?"

"Ice Chocolate saja." Vee tersenyum.

Nathan tersenyum. "Makanan?"

"Surat cinta." sindir Albert datar.

Nathan melempar kotak tisu ke arah sahabat laknatnya yang langsung ditangkap gesit oleh Albert.

Albert menyeringai mengejek.

"Surat cinta siapa?" Vee mengernyit penasaran.

Lucy berusaha keras menahan tawa. "Biasalah, Vee. Surat cinta lelaki single." terangnya membuat Nathan melotot ke arahnya.

"Siapa yang single?" tanya Vee polos.

Nathan berdehem canggung.

"Lelaki itu tidak berani mengatakan langsung, Vee. Mengode tiga tahun, tapi peremuannya tidak peka." Jason menyeringai. "Namanya adalah Nath ...."

Nathan melotot memperingati.

"Natha." imbuh Jason.

Nathan menghela napas lega.

"Memangnya ada perempuan setidak peka itu?" tanya Vee polos.

ADA. KAULAH ORANGNYA!

Rasanya ingin sekali mereka meneriakan kalimat itu di depan wajah Vee.

My Mr. OPPO [NEW]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang