7. Caca gapapa.

9.7K 657 4
                                        

Selamat membaca;)
.
.
.
.
.
.
.

Kebahagian akan tercipta melalui diri kamu sendiri, bukan orang lain.

Ooo

"

Mah, Caca mau nginep di rumah Fita ya?"

"Hmm."

"Boleh ga mah? Sehari aja, besok pagi Caca pulang, janji," Ucap Caca lagi, kuping Anna terasa panas mendengar segala ucapan yang keluar dari m

"Terserah. Mamah ga perduli," ketusnya, tanpa menoleh.

Caca tersenyum, Lalu membuang nafas berat. "Makasih Mamah Caca, yang cantik. Caca sayang Mamah!" ucap Caca dengan suara cempreng nya, tak lupa ia memberi kecupan di pipi Anna membuat anna semakin mengeram dengan perlakuan manis Caca,  ia jijik terhadap gadis ini. Anna pun segera menghapus jejak bekas ciuman dari Caca.

"Mah besok pagi Caca punya kejutan, " ucap Caca memberitahu, ah ia ingin tau reaksi Mamah nya ketika Oma akan pulang seperti apa? Seperti nya Anna akan sangat senang melihat nya, batin Caca dengan tersenyum.

Anna tidak menyahut, Ia terus fokus pada televisi nya. Seakan-akan tidak ada Caca di sebelahnya, "Caca yakin besok Mamah akan terkejut," Ucap Caca lagi, seperti Setok rasa sakit hati dalam diri Caca memang tidak ada, buktinya disaat dicaci, di maki dan selalu tidak di anggap oleh Mamahnya ia tidak pernah sedikitpun merasa sakit hati.

°caca°

"FITA YUHUUU!"

"JANGAN TERIAK SETAN! KUPING GUA GA CONGEAN!"

Caca tertawa. Kalau boleh jujur Caca ini sangat menikmati wajah Fita ketika terkejut, bagi Caca saat terkejut wajah Fita itu terlihat sangat menggemaskan. "Gua gabuz soalnya," sahut Caca dengan cengiran khas nya.

"Lama-lama gua sleding juga Lo. kesel banget gua sama Lo," gerutu Fita, untung di dalam keluarga nya tidak ada riwayat serangan jantung, bisa bulak-balik ke UGD Fita cuman gara-gara kegabut-an Caca.

"Galau gua nih," keluh Caca, Fita tertawa di buatnya.

"Emang Lo bisa galau? Selama bertahun-tahun gua temenan sama Lo ga pernah tuh gua liat Lo galau," Fita tidak percaya? Ya jelas lah. Karena selama Fita dan Caca berteman, Fita jarang sekali bahkan tidak pernah melihat Caca murung ataupun nangis, bahkan Fita saja sempat iri dengan kehidupan Caca yang selalu ceria. Fita ingin mempunyai keluarga seperti keluarga Caca yang selalu ada buat Caca sampai Caca tidak pernah merasakan kesepian. keluarga Caca itu adalah keluarga impian Fita. Bahkan Fita sempat bertanya, kenapa Caca jarang sekali menangis? Caca jawab 'karena keluarga Caca adalah keluarga yang harmonis, kita saling menyayangi satu sama lain, itu yang membuat Caca lupa cara untuk menangis.

"Ga tau ah. males gua," keluh Caca kesal melihat dirinya ditertawakan  oleh Fita, "dih. Baperan Lo Suketi!" Canda Fita refleks mata Caca membola kala mendengar ucapan Fita tadi, apa katanya Suketi? Sembarangan aja si Fita, masa cantik-cantik gini di kata Suketi? Katarak kali matanya.

"Gua colok juga tuh mata!" Ancam Fita kesal.

"Bacit!"

Setelah sekian jam perdebatan yang tiada ujungnya, akhirnya keduanya memilih untuk memulai nonton bareng, film yang keduanya pilih adalah film horor yang berjudul Danur. Caca dan Fita bukan lah tipikal remaja yang suka nonton film Drakor, mereka lebih suka nonton film horor menurutnya lebih menantang. bahkan Caca pernah berfikir untuk ikut acara penelusuran diary misteri sara Wijayanto namun di larang mentah-mentah, Fita justru marahinya jika Caca tetap kekeh ingin mengikuti penelusuran DMS, dan berkata. "Gua punya sahabat perempuan cuman Lo doang, kalau Lo sawan terus kejang-kejang di TKP nanti gua sama siapa?" Ujar Fita kala itu.

CACA GAPAPA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang