Selamat membaca;)
.
.
.
.
.
.Ini bukanlah sebuah kebetulan, tetapi ini sebuah takdir yang telah Tuhan tentukan.
Ooo
"Disini senang.."
"Disana senang..."
"Dimana-mana hatiku senang.."
"Lala Lala lala Lala Lala Lala.. lalaa..."
seperti biasanya, Caca selalu bersenandung riang ketika menuruni anak tangga. Caca selalu mengawali hari- harinya dengan riang.
"Caper," cetus Aini kesal.
"Pagi Oma, Papah, Mamah, Abang dan kak Aini," Sapa Caca, ia pun mendudukkan tubuhnya di samping Oma.
"Pagi juga sayang," Balas Tina sambil mengusap-usap pucuk kepala Caca dengan sayang.
Mereka pun memulai acara sarapan paginya, tanpa ada yang berbicara sepatah katapun.
Setelah acara sarapannya selesai, tangan Caca dicekal ketika ia hendak beranjak dari kursinya, Caca menoleh menatap Omanya, bertanya. "Kenapa Oma?"
"Ca. Nanti abis pulang sekolah kamu langsung pulang ya? Jangan kemana-mana, Oma mau ngajakin kamu ke sesuatu tempat," Ujar Tina.
"Caca cantik, Caca nurut," ucap Caca membuat Oma tina terkekeh mendengar.
"Yaudah Caca berangkat dulu ya?, sayang kalian," seru Caca sambil menyalami semuanya tanpa terkecuali.
Sebelum berangkat Caca menyempatkan diri mencium pipi Mamahnya dan Oma Tina, Anna kembali berdecak, ia masih sangat kesal kepada Caca terlebih kepada mertuanya itu.
"Hati-hati sayang."
"Iya Oma!"
°Caca°
"Andea sonoan anj," ujar Caca ngegas membuat Andre ingin mengumpat saat ini juga.
"Syut. Berisik Setan! Dan satu lagi nama gua Andre bukan Andea," Bisik Andre sambil mengusap wajah frustasi, bisa gawat kalau ketahuan.
"Lagian badan Lo gede amat si? Demi tuhan Ini sempit banget Dea," Sewot Caca, sumpah demi ia kesusahan nafas.
"Sekali lagi Lo panggil Dea, gua cengkemos mulut lo," Ancam Andre, ia sangat kesal jika Caca sudah memanggilnya Dea.
"Bodo amat, munduran ga?"
"Kalo gua munduran, yang ada gua ketauan Setan!" Balas Andre sewot.
"Pak Joko. Bapak liat Caca sama si Andre ga? Tadi mereka ketahuan manjat pagar belakang," tutur Bu Eka berdecak pinggang, ia sudah sangat lelah melihat tingkah keduanya, Andre ataupun Caca sama aja sebelas dua belas, tingkahnya tidak ada habisnya.
"Duh maaf Bu, sa--
Dhuttttt... Pustttttt ..
"ANJG BAU BAN-- prtttt..." Andre membekap mulut Caca yang tidak punya aturan, dibilang jangan berisik ia malah berteriak, "Syuttt jangan berisik anj!" bisik Andre penuh penekanan, bisa darah tinggi ia jika terus berurusan sama Caca.
Jebbbbb..
"AGHHHHH!!" Andre menjerit keras kala kakinya yang tanpa alas di injak keras oleh Caca, mana gadis itu pake sepatu yang tinggi lagi.
"Demi Allah Dre, kentut Lo bau banget anjg," seru Caca, keluar dari tempat persembunyiannya dengan menahan nafas.
"KALIAN BERDUA IKUT SAYA. SEKARANG!"
![](https://img.wattpad.com/cover/265651001-288-k768565.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
CACA GAPAPA [END]
Ficção Adolescente"Mendapatkan kasih sayang dan cinta dari kalian itu, seperti halnya aku berharap ada bintang yang jatuh, pada siang hari." Caca Aeyza allqiya. -selesai di revisi Kamis 05-05-2022 Warning! Plagiat dilarang mendekat. Ini murni h...