pengumuman.

4K 222 54
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Nah itu tukang somay" Seru Irena, kaki jenjangnya pun ia langkah mendekat ke arah penjual somay.

Somay adalah makanan favorit nya.

Brak...

Ia tepuk gerobak somay itu, sembari tersenyum kecil ia berucap, "gue pesen dua porsi mang. Buat gue, pake somay, tahu sama telor aja. Terus yang satu lagi campur. Satu lagi yang buat gue biar pedes, awas kalau nggak pedes, gue begal Lo!" Ucapnya, Irena ini bukan terlihat seperti seorang pembeli melainkan seperti seorang pemalak. 

"Ka-mu?" Irena mengernyitkan dahinya, ketika mendengar suara si mamang tukang somay yang bergetar, seperti ketakutan.

"kenapa Lo?"

"Ka—"

"Aghh udah lah minggir Lo! Biar gue yang bikin sendiri. tenang gue tau diri, nggak bakal gue bikin bangkrut dagangan Lo!" ucap Irena tidak sabar. Inget Co ia ini sedang kelaparan, jadi bawaannya emosi.

"Ka-mu ma-nusia Ca?" Ujarnya gugup.

Irena yang tengah memotong-motong somay pun mengernyit, "gila Lo! Lo kira gue setan?" Sungutnya, enak aja cantik-cantik gini dikira setan.

"Kamu nyata?" Lagi-lagi pertanyaan yang di lontarkan oleh sang mamang membuat Irena menggelengkan kepalanya, "sarap nih orang," gumam Irena.

"Ini bener ka-"

"Syut! Bisa diem nggak si Lo mang? Gue laper nih! Jangan sampe gue amuk dagangan Lo ini," ancam Irena membuat si Mamang terdiam, namun raut wajah nya masih terlihat seperti orang kebingungan dengan tangan yang bergetar.

Irena yang melihat tangan si Mamang bergetar pun tertawa, "Tremor ya lo, liat cewek cantik kayak gue? Haha.."

"Dah ah, bisa gila gue lama-lama sama Lo Mang."

Ia meraih sesuatu di saku celananya lalu menarik tangan si Mamang, "kalo ada kembaliannya ambil, kalo nggak  ada berarti itu nasib Lo," sambungnya.

Si Mamang hanya bisa membatu seolah-olah terkejut.

Setelah dua langkah ia pergi, Irena kembali membalikan badannya. ia buka tutup panci somay tersebut, lalu mencomot satu buah somaynya dan ia suapkan ke dalam mulutnya, "Cobain. kalo enak gue jadi langganan lo Mang, hahaha.." Irena tertawa sembari berlari meninggalkan si penjual somay dengan gerobaknya.

"Mang Dadang?"

CACA GAPAPA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang