Selamat membaca
.
.
.
.
.
.
.Mita menatap sayu danau yang ada di hadapannya, sesekali air matanya menetes begitu saja.
Entahlah, kenapa ia tidak pernah merasakan yang namanya bahagia, sejak kecil hanya ada kata 'susah' dalam kehidupan nya.
Bagaimana tidak? Setelah kepergian Raffi di umurnya yang baru delapan tahun, Oma nya juga ikut pergi meninggalkan, bahkan untuk selama-lamanya.
Setiap hari Mita hidup dengan penuh sengsara, ia tidak pernah bisa istirahat dengan tenang Karena semua orang selalu mengejarnya layaknya ingin membunuh Mita.
Cemooh demi cemoohan sudah menjadi makanan sehari-hari bagi mita. Sempat dulu Mita pernah menyerah dan ingin bunuh diri namun bayangan Raffi selalu terlintas di benaknya. seakan-akan menyemangati nya untuk tetap semangat menjalani hidup sampai akhirnya ia teringat akan kota Jakarta yang Oma nya ceritakan saat kecil.
Kota kelahirannya— kata Oma.
Mita pun sadar bahwa ia mempunyai kembaran yang bernama Fita, yang kebetulan sama tinggal di kota yang sama dengan Raffi, yaitu Jakarta. hal tersebut mampu membuat Mita semakin semangat untuk cepat tumbuh besar agar bisa pergi ke Jakarta.
Dengan tujuan, ingin menemui sahabat nya, Raffi—
—Sekaligus ingin mencaritahu tentang gadis yang Raffi ceritakan padanya.
Sampai di suatu ketika, Mita sudah besar, ia benar-benar nekat pergi Jakarta. Hanya dengan modal nekat dan secarik kertas yang berisikan alamat. kata Oma, itu alamat rumah bundanya, maybe.
Satu bulan ia tinggal di Jakarta dengan menyamar untuk mencari tau lebih dalam tentang Fita—kembaran'nya. siapa sangka ternyata kembarannya ini, Satu sekolah dengan seseorang yang selama ini ia cari, demi tuhan, ini bukan mimpi ataupun salah lihat, tapi memang dia Raffi, sahabatnya, Mita kenal betul.
Bahkan disaat bundanya meninggal, Raffi datang. Ia sempat berfikir bahwa gadis yang diceritakan oleh Raffi itu adalah kembarannya, Fita. Saat itu ia tersenyum bahagia, karena jika benar gadis yang diceritakan Raffi waktu itu adalah kembarannya, dengan begitu akan memudahkan nya untuk merebut Raffi, tinggal ia bunuh Fita dan dirinya akan menjadi Fita seutuhnya.
Namun, dugaannya salah. Hati Mita benar-benar hancur saat melihat Raffi nya memeluk seorang gadis yang tengah menangis, terlihat dari wajah Raffi bahwa dia sangat menyayangi gadis itu, bahkan Raffi sempat berdebat dengan kembarannya demi membela gadis itu.
Pikiran Mita kala itu bercampur aduk, sampai akhirnya ia memilih untuk menyekap Fita dan mengurungnya disebuah rumah tua yang jauh dari permukiman, hanya demi mencari tau siapa gadis itu, dan Ternyata benar, dia adalah 'Aya' si gadis yang membuat Raffi nya memilih untuk meninggalkan nya.
Sampai di suatu ketika, rencana yang sudah ia rangkai matang-matang, hancur begitu saja, semua penyamaran terbongkar. Ini semua karena kesalahannya memilih partner kerja, seperti Aini yang ceroboh, jikalau dia tidak ada, mungkin saat ini ia akan hidup bahagia dan Raffi akan menjadi miliknya seutuhnya.
"Lo pilih kasih, tuhan!" Teriak Mita. Ia tersenyum kecut seraya melempari bebatuan yang ada di sisinya ke dalam danau, semua yang ia lakukan sia-sia, Raffi pergi.
Dan sekarang ia benar-benar sendirian, bahkan ia tidak tau tengah berada di mana, tempat ini benar-benar asing baginya, tapi terasa sangat sejuk.
"Lo nggak biarin hidup gua bahagia, terus tujuan Lo apa buat ciptain gua? Hah? Mau buat gua menderita di dunia ini? Hah?" Tutur Mita tidak habis pikir, ia benar-benar capek dengan ini semua, Mita juga punya hati, namun seringkali ia melakukan sesuatu tanpa melibatkan hati. Ia selalu melakukan sesuatu dengan gegabah.

KAMU SEDANG MEMBACA
CACA GAPAPA [END]
Roman pour Adolescents"Mendapatkan kasih sayang dan cinta dari kalian itu, seperti halnya aku berharap ada bintang yang jatuh, pada siang hari." Caca Aeyza allqiya. -selesai di revisi Kamis 05-05-2022 Warning! Plagiat dilarang mendekat. Ini murni h...