61. Kekuatan Fisik vs Api Hijau III

95 23 0
                                    

Kemunculan Jade Empress Robe menyebabkan kericuhan di dalam arena. Pasalnya sejak pertandingan melawan Carlos, Cecil belum pernah mengerahkan teknik yang satu ini hingga sekarang.

"Jade Empress Robe," gumam Cecil dapat merasakan gaun api hangat menyelimutinya.

Perubahan pada Cecil berhasil membuat Heru menjadi lebih waspada dari sebelumnya. Biarpun masihlah seorang calon Blazer, Heru bisa merasakan tekanan energi jiwa yang dihasilkan Cecil tidaklah main-main bagi seseorang calon Blazer kelas satu.

Bukan hanya tekanan energi jiwanya yang tidak bisa dianggap remeh, kecocokan kemampuan Cecil dan Heru bisa dibilang sangat buruk-buruk untuk Heru. Mengapa? Ini disebabkan kekuatan murni melawan api, dari segi ini saja dapat terlihat betapa tidak diuntungkannya Heru.

Jika melawan pengguna api biasa saja mungkin Heru masih dapat unggul jauh, namun api dari Jade Phoenix? Salah satu Soul Arc langka yang mungkin bejumlah tidak lebih dari jari kedua tangan yang memiliki kemampuan penyembuhan merepotkan? Itu akan sulit.

Memang benar Heru bisa menggunakan Air Smash yang mampu menghalau api, tetapi teknik tersebut juga bukan berarti tak memiliki konsekuensi.

Selain kondisi fisik Heru tidaklah sama dengan Haikal yang telah dihancurkan dan ditempa berulang kali dalam proses latihan fisik tak manusiawi, konsumsi energi jiwa untuk mengerahkan Air Smash tidaklah sedikit.

Sekali lagi kondisi Heru tidak sama dengan Haikal sehingga sulit baginya untuk mengerahkan Air Smash berulang kali seperti yang Haikal lakukan.

"Sulit bukan berarti mustahil," batin Heru tidak berniat untuk kalah dengan sengaja ataupun menyerah, dia mengerahkan seluruh energi jiwanya yang tersisa untuk memperkuat tubuh serta mempertajam konsentrasinya sendiri.

Saat Heru memusatkan perhatiannya pada konsentrasi, Cecil mengayunkan sebelah tangannya ke depan dan menciptakan gulungan ombak api hijau yang menerjang Heru dengan kecepatan tinggi.

Heru yang masih tegang tiba-tiba dikejutkan oleh serangan mendadak Cecil sehingga tanpa berpikir panjang dia melompat ke atas demi menghindari gulungan ombak api hijau tersebut, sayangnya gerakan Heru telah diantisipasi oleh Cecil.

Dengan cekatan Cecil langsung menciptakan puluhan jarum api hijau panjang yang segera melesat menuju Heru dengan cepat. Hal itu kembali membuat Heru terpana saat menyadari serangan kedua Cecil.

Heru mengepalkan sebelah tangannya sejenak sambil berdecak kagum memandang Cecil, "Dia mengantisipasi langkahku dengan cermat dan langsung melancarkan serangan balasan," gumam Heru dalam hati sebelum mengayunkan lengannya menghempaskan puluhan jarum api tersebut memanfaatkan tekanan udara dalam sekali ayun, "Mengagumkan."

"Belum selesai!" Cecil berseru keras dan menyatukan kedua telapak tangannya di depan dada lalu melancarkan serangan berikutnya berupa belasan tombak api hijau yang dia bentuk tepat di bawah Heru menggunakan bekas gelombang ombak api yang dia kerahkan sebelumnya, "Garden of Jade Flame!"

Selagi berada di udara Heru tidak bisa mengubah arah jatuhnya dengan bebas, hal ini kemudian dimanfaatkan oleh Cecil yang sedang diuntungkan oleh serangan wilayah luasnya.

"Langkah cerdas!"

"Dengan ini Heru tak bisa menghindar!"

Sebagian besar penonton memuji langkah cerdas yang diambil Cecil, namun kebanyakan dari mereka lupa bahwa Kelompok Salvia merupakan kelompok nomor satu dalam melampaui ekspetasi mereka, bahkan Heru juga tidak ketinggalan.

Heru tersenyum kecil menanggapi langkah yang diambil oleh Cecil, "Kau sudah mengerahkan banyak energi jiwa untuk serangan ini, tapi maaf aku harus menghindarinya!"

Heru mengumpulkan sejumlah besar energi jiwa dan memusatkan semua itu pada telapak kakinya, kemudian menghentakkan dan melepaskan semuanya dalam satu kali pijakan menendang udara yang menghasilkan sebuah tindakan yang tak bisa ditebak oleh seorang pun.

Tubuh Heru seharusnya tertarik gravitasi dan jatuh ke dalam Garden of Jade Flame milik Cecil, namun semua itu berubah ketika Heru menendang udara dan melesat menuju Cecil dan mendaratkan sebuah tendangan telak nan mengejutkan pada gadis tersebut hingga terhempas cukup jauh.

Seluruh penonton dibuat terbelalak oleh aksi tak masuk akal Heru barusan. Bukan hanya menolak gravitasi, tapi juga melesat menuju arah lain setelah terlihat seperti menendang sesuatu di udara?

Jika itu Blazer tipe Wizard maka dapat dimaklumi, namun Blazer tipe Warrior? Blazer yang bertarung menggunakan tubuh mereka sendiri?

"Yang barusan itu...." Veindal di ruangannya sampai berdiri ketika melihat rahasia dibalik pergerakan Heru yang dianggap mustahil itu. Senyumannya mengembang begitu lebar hingga terlihat menyeramkan.

Cecil bangkit dari posisi tidurnya setelah terkena tendangan telak dari Heru sambil meringis dan dilanda kebingungan, "Apa yang barusan?"

"Barusan? Ah, aku menyebutnya Air Stomp-meski aku menirunya dari Haikal sih," jawab Heru dengan santainya tak merasa bersalah setelah menyarangkan tendangan telak pada tubuh seorang gadis.

Air Stomp bisa dibilang adalah Air Smash, hanya saja Air Stomp menggunakan kaki dan berfungsi sebagai pijakan udara sementara yang dapat mengubah posisi dan arah penggunanya.

Berbeda dari Air Smash yang fokus untuk menyerang, Air Stomp diperuntukkan pada pergerakan udara yang biasanya mustahil dilakukan menggunakan kekuatan fisik semata.

Konsekuensi teknik ini juga setara atau bahkan lebih dari Air Smash karena menggunakan lebih banyak energi jiwa serta dipaksa untuk menopang berat badan di permukaan bukan padat.

Cecil bisa menebak-nebak rahasia di balik pergerakan udara yang Heru lakukan sesaat lalu, tetapi dia tidak percaya Heru mampu melakukan hal semacam itu hanya dengan kekuatan fisik semata.

"Yang manapun itu, itu tidak akan menutup kenyataan bahwa aku berada di ambang kekalahan." Cecil merasa perut yang terkena tendangan Heru telah lebih baik, kemudian menciptakan puluhan hingga ratusan bola api hijau kecil sekali lagi di sekitarnya, "Jade Fireball - Barrage!"

Tanpa banyak membuang waktu, Cecil segera mengarahkan puluhan bola api kecil tersebut kepada Heru yang saat ini entah mengapa terlihat kesakitan. Tentu kesempatan ini tidak akan disia-siakan oleh Cecil.

Heru yang tengah meringis kesakitan itu sedikit terkejut melihat puluhan hingga ratusan bola api hijau seukuran bola tenis mendatanginya dengan cepat. Dia ingin mengambil langkah mundur untuk menghindar namun kakinya tidak mendengar perintah dari otaknya.

"Sialan, ini pasti efek Air Stomp," batin Heru merasakan sakit luar biasa hebat pada sebelah kakinya yang dia gunakan untuk berpijak pada udara sebelumnya, Air Stomp.

Berat badan Heru memang termasuk normal di kalangan laki-laki Wulodhasia, tetapi dengan kondisi tubuhnya sekarang, menggunakan Air Stomp hanya akan menghambatnya daripada membantunya karena efek samping ini.

Tubuhnya tidak sekuat Haikal yang telah melakukan latihan tak manusiawi secara rutin selama dua bulan terakhir sehingga efek Air Stomp tidak bisa ditekan sejauh yang Haikal bisa.

Di saat-saat terakhir sebelum puluhan bola api hijau itu tinggal beberapa jengkal lagi mengenai tubuhnya, Heru mendapatkan sebuah ide gila.

"Ini ide gila dengan pertaruhan buruk, tapi pantas dilakukan!" Heru berseru dalam hati menguatkan niatnya, lalu memukul lantai arena sekuat tenaga hingga hancur dan mengangkat keping-keping lantai.

Saat puluhan bola api hijau tersebut menyentuh kepingan lantai yang dihancirkan oleh Heru, semuanya meledak secara berantai.

Absolute SoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang